MANDARNESIA.COM, Polewali — Komando Aktivis dan Masyarakat Polman menggelar aksi perihal Direktur dan Dewan Pengawas RSUD Hj. Andi Depu Polman yang dinilai menuai polemik di kalangan masyarakat. Aksi tersebut dilangsungkan di kantor Bupati dan DPRD Polman, Rabu (21/8/2024).
Zulkifli dalam orasinya sebagai Jenderal Lapangan (Jendlap) menyatakan bahwa banyaknya permasalahan di Badan Layanan Umum Daerah RSUD Hj. Andi Depu Polman yang harus segera dibenahi.
“Permasalahan Dewan Pengawas RSUD yang digantikan dan Direktur Rumah Sakit yang sedang proses pemeriksaan oleh inspektorat Polman harus ada titik terang dan oleh sebab itu kami akan kawal hingga usai,” ujar Zulkifli dalam rilis yang diterima mandarnesia.com.
Ada tiga hal, kata Zulkifli yang menjadi tuntutan Aliansi Komando Aktivis dan Masyarakat turun ke jalan. Pertama, meminta kepada Pj Bupati Polman agar melakukan kembali perubahan pemberhentian atau penggantian atas SK Dewan Pengawas nomor 3 tahun 2024 tentang pembentukan DEWAS BLUD pada RSUD Hj Andi Depu Periode 2024-2028.
Kedua, mendukung Pj Bupati Polman untuk memberhentikan Prof. Gufron dari dewan pengawas RSUD Hj. Andi Depu. Ketiga, meminta kepada Pj Bupati Polman agar menonaktifkan dr. Anita dari direktur RSUD Hj. Andi Depu Polman.
“Pemberhentian Prof Gufron sebagai Dewas RSUD bukan tanpa alasan, beliau sebagai seorang ASN dosen di salah satu universitas ternama di Makassar dan berdomisili di Makassar. Kami menganggap bahwa kerja beliau ketika menjadi Dewas kurang efektif dan kurang maksimal,” sebut Zulkifli.
“dr. Anita sebagai Direktur RSUD Hj. Andi Depu Polman mesti di nonaktifkan sementara dikarenakan beliau diduga melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang. Dan sementara dalam pemeriksaan Inspektorat Polman,” lanjut Zulkifli.
Komando Aktivis dan Masyarakat menyerahkan data-data yang memuat bukti dapat menguatkan agar tuntutannya dapat segera ditindaklanjuti sembari menunggu dan mempersiapkan aksi lanjutan.
“Kami sudah menyerahkan hasil kajian kami ke Pj Bupati Polman dan anggota DPRD Polman secara langsung untuk ditindaklanjuti. Selain itu, kami juga akan mempersiapkan aksi lanjutan dengan massa aksi lebih besar jika dalam waktu dekat belum ada kejelasan,” tegasnya. (Rls/WM/*)