POLEWALI – Ada hal menarik penyelenggaraan PIFAF tahun ini. Pasalnya, para peserta PIFAF yang didominasi orang Eropa itu menggunakan tradisi mippasse, ketika berlibur di Pantai Mampie, Kecamatan Wonulyo, Rabu (2/8/2017). Itu dilakukan untuk menghargai kultur di daerah Mandar yang dikenal religius.
Usai bermain gasing (permainan tradisonal di Mandar, red), peserta lalu memakai sarung dengan cara mippasse.
Ketua Panitia Pelaksana Mustari Mula mengatakan, selain untuk tidak terlihat seksi, itu juga untuk mengenalkan tradisi dari orang Mandar ketika mandi menggunakan sarung.
“Setelah kami sampaikan kepada mereka, bahwa ketika mandi harus menggunakan sarung. Alhamdulillah mereka terima,” kata Mustari kepada mandarnesia.com.
Minni (21) salah satu peserta PIFAF mengungkapkan, dengan menggunakan sarung dengan cara mippasse ia merasa bisa terlihat lebih rapi, namun agak lucu.
[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””] “Meskipun kami bukan orang sini, tapi bisa pakai ini. Dan Kami menghargai kultur. Saya juga suka dengan pantainya. Karena airnya bersih, belum banyak turis. Kalau ada waktu saya ingin kembali ke sini,” tuturnya. [/perfectpullquote]
Sementara itu, Harisa (46) yang sudah lima tahun menjual makanan dan minuman di area Pantai Mampie mengaku, sangat senang dengan kedatangan para peserta PIFAF.
“Kami bersyukur karena ada orang asing yang datang ke sini dan bisa mengenalkan Mampie ke luar,” ucap Harisa, yang terlihat bingung ketika meladeni warga asing ini ketika menggunakan Bahasa Inggris.
#SudirmanSyarif/BusriadiBustamin