Untuk kepemimpinan Sulbar ke depan, salah satu tokoh Sulbar masih eksis hari ini, yang sangat menginginkan agar Sulbar ke depan lebih maju dan berwibawa, adalah Prof Basri Hasanuddin, tokoh ini tidak pernah alpa dalam memberikan masukan-masukan berharga untuk kemajuan Provinsi Sulawesi Barat ke depan sebagai provinsi yang mala’bi.
Dalam kegiatan rembug strategi menyongsong dua dekade lahirnya Sulbar, kembali lagi Prof Basri Hasanuddin, mewanti-wanti kepada para elit Sulbar hari ini maupun yang menahkodai Sulbar ke depan untuk memberikan sumbangsih kepada kemajuan Sulawesi Barat.
Prof Basri lebih menekankan aspek sumber daya manusia yang akan memimpin Sulbar. Setidaknya ada tiga pesan utama yang harus dimiliki pemimpin Sulbar untuk membawa Sulbar lebih maju dan bermartabat atau mala’bi.
Ketiga pesan tersebut adalah, pertama pemimpin Sulbar ke depan haruslah punya konsep yang jelas. Konsep ini yang akan menjadi acuan atau referensi dalam menata Sulbar, sehingga tidak melenceng arah pembangunan Sulbar yang dicita-citakan.
Perlunya kolaborasi diantara para elit Sulbar termasuk para pejuang Sulbar untuk berbincang bersama dalam melahirkan konsep matang dan mengawal pembangunan Sulbar ke depan.
Para calon pemimpin Sulbar perlu mengakomodir dalam visi misinya, hasil kesepakatan pera pejuang Sulbar yang baru dirumuskan dalam rembug strategi menyongsong dua dekade lahirnya Sulbar.
Yang kedua adalah punya kompetensi, kompetensi ini sifatnya kemampuan pribadi, skill dalam segala hal yang dimilki oleh seorang calon pemimpin, kalau konsep bisa dirembugkan bersama, dan untuk menerjemahkan suatu konsep yang bagus itu diperlukan kompetensi yang kuat dari seorang pemimpin, banyak pemimpin yang punya konsep yang bagus, visi misi yang bagus tapi gagal menerjemahkan visi misi dalam realitas di daerah yang dipimpinnya karena tidak punya kompetensi handal yang dimiliki pemimpin tersebut, termasuk Sulbar yang disimbolkan sebagai daerah mala’bi tapi itu belum tercapai sampai hari ini.
Kemudian yang ketiga, pesan dari Prof Basri bahwa seorang pemimpin Sulbar ke depan mesti punya koneksi keluar bukan hanya nasional tapi juga internasional.
Sulbar sebagai daerah baru dan masih tertinggal sangat dibutuhkan pemimpin yang kuat jaringannya keluar. Bukan hanya pemimpin yang jago kandang, tapi dia mampu memperbanyak jaringan keluar sehingga Sulbar lebih dikenal sebagai daerah yang punya potensi sangat besar di wilayah Indonesia bagian timur.
Itulah pemikiran yang sangat berharga dari Prof Basri Hasanuddin dan perlu dijadikan rujukan yang abadi bagi para pemimpin yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Sulbar kedepan.
Bumi Pambusuang, 30 April 2024