Reporter : Busriadi Bustamin
MAJENE,mandarnesia.com-Selain Muhammad Ridwan Alimuddin selaku Pembaca Buku Orang Mandar Raja Laut, Abd. Karim juga menanggapi pernyataan Darmansyah.
“Apabila argumen itu mengarah ke saya, maka jawaban saya adalah, permasalahan saya ada pada tataran konsep. Soal plagiasi. Sistem yang akan membaca (lakukan uji plagiasi) dan sebenarnya secara kasat mata juga dapat dilihat apabila dianalisis. Kak Ridwan sudah melakukan itu,” kata Abd. Karim Pascasarjana Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Selasa (13/8/2019).
“Komentar Pak Darmansyah soal adanya tudingan plagiasi. Intinya secara pribadi, judul buku Pak Darmansyah sama persis dengan konsep yang kami (saya dan pembimbing) di tesis saya. Bahwa Orang Mandar Raja Laut. Etika dalam penulisan ilmiah, tidak boleh ada konsep yang sangat mirip (sama persis),” sambun Abd. Karim dengan judul tesis Jaringan Maritim dan perdagangan: Orang Mandar di Teluk Tomini Abad XIX pada Januari 2019 (Disetujui untuk publish pada 8 Januari 2019).
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/darmansyah-tidak-tepat-orang-mandar-disebut-orang-laut/
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/muhammad-ridwan-buku-itu-saya-baca-per-halaman/
Abd. Karim menambahkan, terkait beberapa komentar di media sosial facebook, orang seakan-akan menganggap terjadi perbedaan.
“Perlu menjadi catatan penting adalah saya berkomentar cukup tajam karena adanya persamaan bukan perbedaan. Tidak ada yang menafikan bahwa berbeda itu adalah rahmat. Justru karena sama persis jadi saya permasalahkan,” pungkasnya.
Foto: Abdul Karim/Ist.