MAMUJU, Mandarnesia.com –Posisi Kepala Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), berganti. Andi Farida yang memasuki usia purna bakti, kini digantikan oleh Harun Sulianto.
Padahal, di akhir masa jabatannya, kasus penipuan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang diduga melibatkan oknum pegawai di tubuh Kemenkumham Sulbar.
Berdasarkan hasil penyelidikan, korban penipuan CPNS mencapai 46 orang sebagian berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene.
“Muda-mudahan bisa terungkap secara terang benderang. Supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang serupa. Pelaku mesti mendapat sanksi penjara, kalau dibiarkan itu, bisa terjadi, pasti bisa lebih parah,” kata Farida kepada wartawan sesaat sebelum Serah Terima Jabatan di Kantor Kemenkumham Sulbar, Rabu (27/2/2019).
Menurut Farida, kasus tersebut sudah diserahkan ke aparat hukum dan menunggu proses yang sedang berlangsung.
Harun Sulianto, yang baru saja dilantik jadi Kepala Kememkumham Sulbar mengungkapkan, belum mendapat laporan terkait kasus penipuan CPNS tersebut.
“Saya belum dapat laporan jadi belum tahu. Nanti kita komunikasikan lanjut dengan media,” ungkap Harun kepada mandarnesia.com, Rabu (27/2/2019).
Staf Ahli Menteri Kemenkumham RI, Ambeg melihat, penipuan CPNS memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Menuturnya, tes mengunakan Computer Assited Test (CAT) masyarakat sudah bisa mengetahui apakah lulus atau tidak.
“Kalau mas ikut CAT, begitu tes bisa lihat di monitor nilainya berapa. Tidak bisa main-main lagi. Misalnya, walaupun setelah itu ada tes lagi, seperti wawancara itu yang dimanfaatkan,” ujar Ambeg.
Reporter: Sudirman Syarif