Sandeq Race 2019 Berorientasi ke Nelayan dan Budaya Bahari

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Peneliti Budaya Maritin Mandar Muhammad Ridwan Alimuddin berharap sandeq race 2019 tetap berorientasi kepada nelayan dan kebudayaan bahari Mandar.

“Intinya sih pelaksanaan sandeq race harus tetap berorientasi ke nelayan dan kebudayaan bahari Mandar. Yakni pelaksanaan harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Saya melihat kepala Dinas Pariwisata Sulbar serius ke arah itu,” kata Ridwan, Jumat (19/7/2019).

Ia melihat rute sandeq race 2019 yang berbeda dengan sebelumnya, slogan sandeq race tercepat, terkeras, dan terjauh mengalami perubahan.

“Rute sandeq race yang dilaksanakan Agustus mendatang itu hanya berlangsung di Sulawesi Barat atau separuh rute sandeq race selama ini yang menempuh rute Mamuju-Makassar nanti hanya Polewali-Mamuju, kalau dari segi kualitas, bila berdasar tagline tercepat, terkeras, dan terjauh itu terjadi penurunan,” jelasnya.

Ia menduga perubahan tersebut atas pertimbangan lain semisal panitia ingin menyambungkan jadwal peksanaan sandeq race dan Polewali Mandar Internasional Folk Art and Festival 2019.

ā€¯Mungkin karena ada pertimbangan lain. Misalnya mau fokus di Sulbar dan mau dikasih sambut dengan PIFAF, (Keduanya masuk 100 kalender event nasional oleh Kementerian Pariwisata) maka rutenya begitu dan jadwal juga disesuaikan pas hari terakhir PIFAF,” tutupnya.