Potensi Perairan di Pulau Lereklerekan, Kabupaten Majene, yaitu perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan, namun belum maksimal.
Pengembangan budidaya ikan air tawar di wilayah Sulawesi Barat masih belum maksimal, karena sebagian besar masyarakat Mandar masih lebih suka makan ikan laut. Potensi budidaya air tawar mencapai 8.860 ha dan baru termanfaatkan 140 Ha. Komoditi air tawar yang dibudidayakan diantaranya ikan nila, lele, dan mas.
Tersedianya area penangkapan dan potensi perikanan tangkap 19.019 ton per tahun dengan peluang peningkatan produksi 113 ton per tahun. Terdapat lahan pengembangan budidaya (udang bandeng, rumput laut dan ikan karang).
Memiliki jenis ikan bernilai ekonomis tinggi (ikan tuna, ikan karang, ikan terbang, dan lainnya.
Masalah yang dihadapi di wilayah Sulawesi Barat untuk setor perikanan diantaranya, sumberdaya manusia, kurangnya permodalan, timbulnya ancaman dan gangguan terhadap pelestarian ekosistem, pengaruh musim timur dan musim barat, kurangnya sarana dan prasarana, belum berfungsinya stasiun pendaratan ikan.
Isu strategis, sebagian besar nelayan masih tradisional dengan armada yang kecil, masih banyak nelayan yang tergantung pada tengkulak sehingga harga ikan fluktuatif, penguasaan dan penerapan teknologi pasca panen yang belum memadai serta sarana dan prasarana dalam pengolahan hasil perikanan belum memadai, masih rendahnya pemahaman masyarakat yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan tentang manfaat berkelompok, rendahnya pengolahan hasil perikanan dari bahan baku menjadi produk.
Hasil perikanan melimpah hanya saja pengolahan masih sangat sedikit, diharapkan mahasiswa-mahasiswi Unsulbar ke depan bisa berperan dalam peningkatan pengolahan ikan ini dan mau berkecimpung di sektor perikanan untuk menciptakan olahan yang bisa dinikmati kalangan anak-anak sekolah. Ini merupakan salah satu peluang usaha lapangan pekerjaan. (wm/*)