Pegiat Seni Budaya Wonomulyo Melawat ke Tanah Jawa (1)

Sesi dialog antara pegiat seni budaya dari Wonomulyo, Sulbar dengan Sanggar Tari Kawulo Bantarangin, Ponorogo Jawa Timur. Kegiatan sebagai upaya pertukaran infromasi seni dan budaya termasuk bagaimana pengelolaan sanggar dan bagaimana meregenerasi pelaku kesenian, di Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu, 13 Desember 2023.

Dari Kelompok Paguyuban “Ngesti Budoyo” Jaranan Kreasi, Wonosari, Desa Batu, Kecamatan Tapango yang beranggotakan 35 orang diketuai oleh Mijo. Dalam perjalanan ke Tanah Jawa ini diwakili Bapak Samiran dan Edi Rianto.

“Kunjungan kami sebagai pegiat seni budaya jawa ke Pulau Jawa bertujuan untuk mengetahui apa yang belum kami ketahui. Apa yang tidak kami miliki di Polewali Mandar, sehingga bisa kita kembangkan dan lebih kreatif. Ini adalah cara sehingga kita bisa lebih berkembang. Dengan perjalanan ini kami ada pengalaman, dapat ilmu baru dari perjalanan studi banding ini,” urai Samiran kepada mandarnesia.com.

Sesi workshop bersama di Studio Utama Kawulo Bantarangin, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu, 13 Desember 2023.
Sesi workshop bersama di Studio Utama Kawulo Bantarangin, Ponorogo, Jawa Timur, Rabu, 13 Desember 2023.

Samiran juga berharap semoga alat kesenian yang mereka miliki saat ini bisa diperbaharui sehingga ke depan bisa lebih baik lagi. “Kami pegiat seni Kuda Lumping akan selalu berkreasi,” tambahnya.

Sedang Klenengan Bumiayu, yang dipimpin Deni Sapruddin yang nenek buyutnya dari Jawa timur beranggotakan 15 orang, mulai dari tingkatan pelajar.

“Insya Allah semoga dengan perjalan kami ke Yogyakarta dan ke Ponorogo ini bisa mendapatkan pelajaran untuk dibawa pulang dan diteruskan anggota kelompok yang lain di Bumiayu, Wonomulyo. Terima kasih kepada Bapak Abdul Halim Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat dan Dinas Pendidikan yang terlah memfasilitasi dan sudah memberikan kesempatan ini untuk melakukan perjalanan studi ini ke Tanah Jawa,” urai Deni.

Sutiyono Wongso, sebagai salah satu tokoh masyarakat Jawa yang juga merupakan Kepala Lingkungan di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, juga ikut mendampingi kelompok kesenian ini mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat yang memperhatikan kesenian Jawa.

“Terkhusus kepada Bapak Abdul Halim, Wakil Ketua DPRD Sulbar semoga selalu diberikan kesehatan sehingga kami tetap bisa diperhatikan, tetap diberi kesempatan,” harap Sutiyono.

Andi Shierly Djubaer dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat yang mendampingi kegiatan studi banding ini berharap para pelaku seni dan budaya tetap mempertahankan dan melestarikan budaya yang ada dengan tetap bekerjasama.

“Tetap mendahukan kedisiplinan dan kebersamaan sehingga budaya kita terus maju dan berkembang,” harapnya.

Dihubungi secara terpisah melalui WhatsApp, Abdul Halim, Wakil Ketua DPRD Sulbar, menyebut bahwa ini adalah upaya menjaga dan menyelematkan warisan seni dan budaya, yang juga bagian warisan budaya dari masyarakat Jawa di Sulawesi Barat.

“Ini juga merupakan aspirasi dari masyarakat, ini adalah tugas saya untuk tetap mengawal, menjaga, merawat warisan seni budaya melalui aspirasi yang akan terus kami usulkan kepada dinas terkait. Harapannya, ada sanggar yang terintegrasi dengan mengakomodir semua jenis kesenian kebudayaan yang tentunya diawali pembentukan paguyuban,” beber Abdul Halim kepada mandarnesia.com. (WM/*)