#HUTSulbarKe-13
JAKARTA–Sulawesi Barat segera memasuki perjalanan 13 tahun. Salah satu hal krusial yang memerlukan perhatian, yakni mengenai persoalan ketenagakerjaan. Terlebih lagi pada jumlah pengangguran di daerah yang berdampak besar bagi perekonomian secara spesifik. Pandangan ini dikemukakan tokoh muda perempuan Sulbar, Padlia Parakkasi.
“Olehnya itu perlu dipikirkan upaya strategis untuk mengatasi, agar tak menjadi masalah sosial yang serius. Pemerintah Sulbar sejatinya melibatkan seluruh elemen masyrakat, khususnya lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan di semua kabupaten,” papar Padlia, Koordinator Program Indonesia Pintar (PIP) kepada mandarnesia.com, Rabu (20/9/2017).
“Kita harus membangun sistem ketenagakerjaan yang bersinergi dengan bidang kompoten pada bidang pendidikan dan pelatihan. Ini bertujuan melahirkan tenaga kerja terdidik berkualitas, baik penguasaan ilmu pengetahuan, dan keterampilan,” ujar Koordinator Tim Pendidikan Kewirausahaan KIBAR ini.
Padlia, yang juga Ketua II Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB), menekankan, selain perbaikan kualitas layanan pendidikan agar menghasilkan lulusan berdaya saing, pemerintah daerah sebaiknya memperluas kesempatan lapangan kerja yang tidak melulu berorientasi pada pegawai negeri sipil. Tetapi menciptakan lahan kerja produktif dengan pengupahan yang layak.
“Pemerataan lapangan kerja, termasuk di pedesaan dengan tujuan agar desa sebagai basis pertumbuhan ekonomi yang memadai selangkah lebih maju. Tumbuhnya iklim investasi sektor swasta akhirnya akan menciptakan kehidupan masyarakat Sulbar yang maju, dan mapan,” paparnya ketika dimintai komentar jelang HUT Sulbar tahun ini. (*)
#WahyudiMuslimin