MAMUJU – Mansyur (40) di Lingkungan Galung Timur Kelurahan Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju Sulbar, hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Mansyur berada dalam rumah kecil berukuran 2 x 2 meter, berdinding kayu yang hanya menyisakan satu sisi bagian saja, serta beratapkan seng. Tempat ini sebagai rumah abadi bagi Mansyur dipasung selama 10 tahun lalu.
Rambutnya cukup panjang tak beraturan ditumbuhi kumis tidak terawat, tanpa sehelai pakaian yang membungkus tubuhnya, kaki terpasung sesekali meneriakkan kata-kata tidak lazim untuk dicerna.
Diduga akan mencelakai orang lain akibat gangguan kejiwaan alias gila, akhirnya dipasung.
“Sudah kurang lebih 10 tahun, setelah pulang dari daerah bagian bawah Mamuju untuk bekerja baru terjadi seperti ini,” kata Abd. Rahman yang juga sebagai keponakan, Ahad (13/3).
Kehidupan Mansyur sebelum mengalami gangguan kejiwaan, sebenarnya bisa dikatakan hidup harmonis. Ia mempunyai seorang istri yang sehari-hari sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), dengan dikaruniai 5 orang anak, dan mempunyai penghasilan cukup sebagai seorang petani coklat waktu itu.
“Dulu hidupnya berkecukupan sampai – sampai istrinya sempat berjualan kecil dalam rumahnya,” tambah Abd. Rahman.
Sebagai kepala rumah tangga, Mansyur sangat piawai mengolah manejemen keluarga ditambah istrinya setia mendampingi, tetapi setelah terjadi musibah keluarga meninggalkannya dan lepas tangan begitu saja.
“Tidak pernah ada Istrinya yang datang menjenguk bahkan anak – anaknya sekalipun, padahal biar bagaimana ia adalah bapaknya, ” tuturnya.
Menurut adik Mansyur, Silahuddin (36) mengungkapkan, kejadian yang menimpa kakaknya sudah lama, keluarga sudah berupaya untuk merawatnya mulai dari memberi makan sampai memakaikan pakaian.
“Orang tua sudah memberikan makanan, tapi kadang sekali makan langsung dibuang, begitupun pakaian tapi selalu dilepas kembali,” jelas Silahuddin yang ditemui mandarnesia.com, Senin (13/3).
Ia menambahkan, kakaknya merencanakan untuk berobat, tapi sampai saat ini tidak sempat. “Dulu kami ingin membawanya ke Makassar tapi karena mobil yang dari Kasambang tidak datang – datang sehingga tidak jadi juga,” ungkapnya.
#AyubKalapadang