Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat menggelar Rapat Koordinasi Sensus Penduduk (SP) 2020. Kepala BPS Sulbar Win Rizal menyampaikan, data hasil SP tahun 2020 tidak hanya bermanfaat untuk membuat persentase di masa sekarang.
“Tetapi juga mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan,” katanya dalam sambutan di Lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (13/2/2020).
Selain itu SP juga menyediakan parameter demografi dan proyeksi penduduk (fertilitas, moralitas, dan mingrasi), serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi penduduk dan indikator.
Untuk proyeksi penduduk di Indonesia, jumlah penduduk naik dari 266,91 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 318,96 juta jiwa di tahun 2045.
Sementara data sensus proyeksi penduduk tahun 2019 Sulbar 1.459,2 ribu dan tahun 2045 naik 1.757,5 ribu.
Bonus demografi, mulai terbuka pada tahun 2012 dan tertutup pada tahun 2036. Puncak bonus demografi terjadi pada tahun 2021, untuk Sulbar tahun 2030.
Secara Nasional jumlah lansia meningkat lebih dari tiga kali lipat. Jumlah lansia 2015, 87,9 ribu atau 6,86 persen.
Jumlah lansia tahun 2045, 289,5 ribu atau 16,47 Persen.
“Diharapkan semua masyarakat bisa berpartisipasi dalam SP, karena perang kunci kesuksesan SP adalah seberapa besar partisipasi masyarakat. Kalau memang kecil, percuma gitu. Kami juga berupaya terus menerus sosialisasi, pendekatan kepada masyarakat manfaat dari sensus penduduk ini,” jelasnya.
“Menyempurnakan data kependudukan dalam rangka menyusun statistik hayati . Nanti akan bermanfaat untuk identitas hukum bagi setiap masyarakat dan juga jaminan sosial bantuan-bantuan, itukan harus punya sesuatau yang bisa dijadikan sebagai acuan,” sambunya.