Masyarakat Perantauan Serukan Alasan Memilih AST-ARIS

MAJENE, mandarnesia.com–Arus dukungan kepada pasangan AST-Aris semakin deras mengalir. Kali ini datangnya dari Masyarakat diaspora (perantau) Majene.

Melalui zoom meeting, To Majene,  yang ada diperantauan menyepakati dan menyerukan untuk mendukung pasangan AST-Aris.

Pertemuan jarak jauh itu dihadiri oleh masyarakat Diaspora Majene yang ada di Mamuju, Makassar, Palu, Kalimantan, Jogja, Surabaya, Jakarta, Malaysia, bahkan ada yang dari Mesir.

Dalam pertemuan itu, Raodah, Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S2 pada salah satu perguruan tinggi di Mesir,  yang kakeknya berdarah Pamboang dan neneknya dari Tubo, mengemukakan 3 alasan obyektif dan rasional mengapa harus memilih Pasangan AST-Aris.

Alasan pertama, seorang pemimpin itu harus mengenal baik karakteristik wilayah dan karakteristik masyarakatnya. Ini sangat penting dalam merumuskan sebuah kebijakan. Misalnya, perencanaan pembangunan yang akan dilaksanakan di Popenga, Pangaleroang  atau Coci.

“AST-Aris sudah dapat membayangkan lokasinya meskipun belum melihat secara langsung, karena mereka sudah mengenal tempat itu belasan bahkan puluhan tahun lalu, pasti paham dengan karakteristik wilayah berdasarkan demografi dan geografisnya, tentu beda dengan calon lain. Hal ini bisa membuat kebijakan lahir lebih cepat,” kata Raodah.

Selain itu, AST Aris tentu lebih mengenal karakteristik to Baruga yang religius, to Tande yang giat bekerja dan disiplin, to Sendana yang ramah, to Pamboang yang berjiwa seni,  to Malunda-Ulumanda yang cerdas, dan sebagainya.

“Alasan kedua, adanya banyak kesamaan tentu akan memudahkan pelayanan.  Dari disipilin ilmu apapun, faktor adanya kesamaan akan lebih memberi dampak yang lebih baik. Contohnya, kesamaan bahasa, dalam menyampaikan aspirasi, terkadang masyarakat terhambat hanya karena persoalan bahasa, mereka minder untuk menyampaikan dalam bahasa indonesia, karena bahasa keseharian mereka adalah bahasa Mandar. Kepada AST-Aris, bahasa Mandar dalam dialek apapun pasti akan dimengerti,” ungkapnya.

Yang ketiga, kata dia, pemimpin harus punya kemampuan Manajerial  dan pengetahuan birokrasi pemerintahan.
Pasangan AST-Aris adalah pasangan yang Komplit.

“Kemampuan beretorika penting, tapi jauh lebih penting bahkan sangat penting adalah kemampuan manajerial, AST yang sudah malang melintang menduduki posisi sebagai kepala dinas, bahkan terakhir sebagai sekda,” ucap Raodah.

Sementara, Arismunadar yang basic pendidikannya dari IPDN, paham dengan seluk beluk birokrasi pemerintahan terkecil sampai kepada tertinggi. Perpaduan dua tokoh ini akan saling menguatkan, dan akan menemukan gaya kepemimpinan yang yang tepat untuk membawa perubahan Majene ke arah yang lebih baik.(*)