Mamasa Jadi Pusat Penelitian Gempa

MAMUJU, mandarnesia.com — Rentetan gempa bumi yang terus menerus mengguncang Mamasa, Sulawesi Barat masih terus terjadi. Gempa sejak November 2018 hingga Selasa 2 Juli 2019 gempa tercatat terjadi beberapa kali.

Pemerintah menetapkan Mamasa sebagai pusat penelitian gempa bumi Nasional. Tim ahli dari Jakarta hingga Jepang sudah didatangkan untuk meneliti gempa di Mamasa.

“Menurut penelitian, Mamasa yang berada di lempeng sesar saddang. Kalau terjadi pergeseran pasti terjadi gempa, tapi Insyaallah tidak akan ada masalah karena memang jalur antara Mamasa, Palu, Tator, Polewali Mandar, Sulawesi Barat berada di lempeng patahan. Jika terjadi pergeseran pasti ada goyang,” kata Kepala BPBD Sulawesi Barat Darno Majid kepada mandarnesia.com Rabu (3/7/2019).

BPBD telah melakukan antisipasi pencegahan dengan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Mamasa untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat, jika ada gempa segera tinggalkan tempat (keluar) rumah.

Dikatakan Dia, hasil perhitungan yang ia sampaikan kurun waktu beberapa bulan terakhir, puluhan ribu gempa telah terjadi di Mamasa. Baik gempa skala kecil maupun besar.

“Gempa di Mamasa, merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari kerena di bawahnya ada patahan. Kami sudah sampaikan ke masyarakat kalau membangun rumah usahakan menggunakan kayu, kayak di Jepang,” jelasnya.

Reporter: Sudirman Syarif