Literasi sebagai Pondasi Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Oleh: Irham Ardiansyah,

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester V UIN Alauddin Makassar

Secara sederhana istilah literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan seseorang dalam hal membaca dan menulis. Sementara itu secara bahasa literasi berasal dari bahasa Latin “Literatus” yang mempunyai arti orang yang belajar. Sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh para ahli dimana kata literasi sangat identik dengan kegiatan membaca dan menulis.

Literasi adalah hak asasi manusia yang fundamental dan pondasi untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini penting sepenuhnya untuk pembangunan sosial dan manusia dalam kemampuannya untuk mengubah kehidupan (UNESCO, 2015).

Sebenarnya kegiatan literasi sudah kita lakukan mulai dari masa kanak-kanak seperti mengenal huruf, menyimak penjelasan guru, dan belajar menulis, walaupun pada saat itu mungkin kita belum bisa menyadari bahwa yang kita lakukan adalah kegiatan yang saat ini kita kenal dengan istilah literasi namun secara praktik kita sudah menerapkannya walaupun masih pada tahap-tahap yang sangat sederhana.

Di dalam Al-Quran sendiri kita mengenal istilah iqra’ yang berarti “bacalah” sebagai perintah untuk membaca bukan hanya pada apa yang tertulis namun juga segala fenomena juga tanda-tanda zaman yang terjadi di sekitar kita.

Betapa pentingnya membangun kesadaran literasi di tengah masyarakat awam sekalipun sehingga kemampuan literasi tidak hanya dapat dirasakan oleh mereka yang menduduki bangku sekolah namun juga bagi mereka yang belum mampu merasakan hangatnya menimba ilmu pengetahuan di jenjang pendidikan yang ada, terlebih di masa pandemi saat ini juga menjadi kekhawatiran pemerintah terhadap kemungkinan tingginya angka putus sekolah terutama pada anak-anak dari keluarga miskin khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dimana banyak dari mereka yang masih terkendala mengikuti pembelajaran jarak jauh sehingga memutuskan untuk putus sekolah. Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pernahkah muncul dalam benak kita bahwa sangat beruntunglah bagi mereka yang masih dapat menikmati fasilitas teknologi yang ada sehingga mereka masih dapat merasakan kemudahan mengakses ilmu pengetahuan melalui perangkat atau gadget yang mereka punya, sedangkan bagi saudara-saudara kita yang mempunyai keterbatasan akses khususnya di daerah 3T masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Oleh karena itu sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong sudah sepantasnya kita saling bahu-membahu mewujudkan cita-cita luhur sebagai bangsa yang cerdas.

Kita melihat berbagai upaya yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti Gerakan Literasi Nasional (GLN) serta gerakan-gerakan yang muncul dari masyarakat yang sadar akan pentingnya literasi seperti pengadaan perpustakaan di derah-daerah yang sulit diakses juga sosialisasi terkait urgensi dari kegiatan literasi itu sendiri.

Kepedulian kita terhadap masa depan bangsa melalui kegiatan literasi sangat dibutuhkan utamanya pada situasi sulit di masa pandemi seperti sekarang mulai dari segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan, seperti terlibat aktif dalam gerakan-gerakan sosial baik melalui dukungan moril dan materil, mengadakan sosialisasi dan menyediakan bahan bacaan dengan memaksimalkan fasilitas teknologi yang ada baik melalui media cetak, media elektronik, maupun media online dengan harapan mampu untuk merealisasikan cita-cita bangsa. Karena dengan tersedianya bahan bacaan yang beragam nantinya diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk menggali ilmu pengetahuan sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah slogan bahwa “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan” mari kita bersama-sama mengetuk jendela itu, jendela yang menentukan kemana arah bangsa kedepannya.