MAMUJU – Hasil penelitian Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menemukan level radiasi alam di Kabupaten Mamuju, relatif lebih tinggi dari daerah lain di Indonesia.
“Dengan luas 800 kilo persegi sepanjang gunung api yang ada, atau 20×40 kilo meter,” ujarnya kepada awak media saat siaran pers di Hotel D’Maleo, Kamis (14/9/2017).
Deputi Pengkajian dan Keselamatan Nuklir Dr. Yus Rusdiana Ahmad mengatakan, selama masih tahap alam, tidak ada eksplorasi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Di Kabupaten Mamuju, meskipun level radiasi alam di sini relatif lebih tinggi dari daerah lain yang ada di Indonesia. Seperti yang di Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Belitung. Tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Penelitian ini dimulai sejak 2007. BAPETEN terus melakukan penelitian sekitar Kecamatan Tapalang, hulu sungai Mamuju, dan Kalukku. Sedangkan untuk daerah lain, seperti Majene, Polman, Mamasa, Mateng, dan Matra belum diketahui.
Keberadaan thorium dan uranium di Sulbar hanya ditemukan di sekitar Desa Takandeang, dan Desa Taang, Kecamatan Tapalang, dan di Desa Ahu, Kecamatan Tapalang Barat.
Untuk saat ini BAPETEN fokus di daerah Tapalang, Tapalang Barat, dan hulu sungai Mamuju. Untuk melakukan penelitian lebih jauh, rencananya akan dilakukan eksplorasi pengeboran uji potensi di wilayah tersebut.
#SudirmanSyarif