MAJENE,mandarnesia.com-Progres persiapan menuju perhelatan akbar Mandar Writers and Culture Forum (MWCF) 2019 di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), semakin mengalami kemajuan dan signifikan.
Sebagai sebuah Forum rembuk pemerhati literasi dan kebudayaan, MWCF 2019 mencoba melahirkan sebuah konsep pergerakan yang lebih menyentuh masyarakat dan mendorong Kabupaten Majene sebagai Kota Pendidikan. Untuk upaya itu, Pelaksana MWCF 2019 dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Majene menggelar rapat bersama di Sekretariat PKBM Siporalle, Majene.
Rapat Bersama ini fokus membincang pelaksanaan agenda Launching Gerakan Majene Membaca dan Kampung Literasi, yang akan dihelat pada hari Senin, 28 Oktober 2019 mendatan.
Abd. Rahman, Kabid Dikmas dan Paud yang hadir dalam rapat tersebut mengungkapkan, MWCF 2019 ini mesti menjadi momentum untuk sebuah gerakan yang juga sudah lama direncanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Majene. Tahun ini, kata dia, tentu sangat mengapresiasi para penggagas dan pelaksanan MWCF yang membuka ruang selebar-lebarnya untuk berkolaborasi dalam mesukseskan acara.
”Kami sungguh mengapresiasi kawan-kawan yang telah bersedia memberikan ruang kepada kami berbaur dalam kegiatan. MWCF 2019 dan Launching Gerakan Majene Membaca dan Kampung Literasi ini mesti menjadi gerakan kolektif untuk mendorong Kabupaten Majene sebagai Kota Pendidikan,” ungkap pria yang satu tahun terakhir ini intens mengikuti setiap kegiatan literasi di Majene.
Abd. Rahman juga menyampaikan, acara Launching Gerakan Majene Membaca akan dilaksanakan di Pendopo Rujab Bupati Majene. Adapun Kampung Literasi akan dipusatkan di Luaor Desa Bonde Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene.
“Dirangkaikan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2019,” jelasnya.
Nampak hadir dalam rapat bersama ini, antara lain Muhammad Munir sebagai Penanggung Jawab acara MWCF 2019, Thamrin, Ahmad Akbar, Abdul Rauf, Amir Hamzah, Muhammad Irjan dan para pengurus PKBM Siporalle.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/10/berikut-jadwal-resmi-mwcf-2019-di-sulbar/
Muhammad Munir mengungkapkan, kegiatan MWCF 2019 yang digagas secara swadaya ini, sesungguhnya adalah ladang amal bagi semua elemen masyarakat. Baik itu sebagai pemuda, mahasiswa, pemerintah kabupaten dan provinsi. MWCF ini lahir dari sebuah keresahan panjang melihat kondisi pendidikan, budaya dan literasi masyarakat yang kian tergerus.
Maka diharapkan dengan adanya MWCF ini, lahir sebuah gagasan untuk mencetak penulis-penulis handal yang nantinya menjadi penyokong pelestarian budaya daerah di Sulbar.
“MWCF ini lahir sebagai wadah bagi masyarakat dan pemerintah untuk membincang masa depan kebudayaan dan peningkatan daya literasi di Sulawesi Barat. Dari ajang MWCF ini diharapakan lahir dan bertumbuh penulis-penulis handal yang bisa menyokong lestarinya kebudayaan daerah di Sulawesi Barat,” Ungkap Founder Rumpita Sulbar yang bermarkas di Desa Tandung Kecamatan Tinambung.
Untuk diketahui, bahwa MWCF ini akan menghadirkan beberapa tokoh literasi dari pulau Jawa, Jogya, Kalimantan dan Sulawesi Selatan.
Foto : Muhammad Munir