Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Sulbar memiliki lahan yang melimpah. Jumlah pengguna lahan memiliki potensi sawah seluas 64.232 hektare. Dengan kondisi 49 persen sawah tadah hujan. Sedangkan lahan kering seluas 623.000 hektare yang memiliki potensi besar.
Sementara lahan perkebunan kakao, kopi, kelapa, sawit, cengkeh, lada, dan pala seluas 357.893 hektare dengan kondisi 64.484 hektare tanaman tua yang membutuhkan peremajaan. Pengembangan komoditas pertanian yang sangat potensial untuk pengembangan ternak melalui sistem integrasi ternak dengan tanaman.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/12/bawa-bantuan-ke-sulbar-menteri-pertanian-sapa-aas-sebagai-guru/
“Potensi pengembangan komoditas pertanian di Sulbar sangat menjanjikan karena ditunjang iklim atau agroklikmat yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Jumlah kelembagaan dan sumber daya manusia pertanian juga mendukung, terdiri dari 8.796 kelompok tani,” kata Wakil Gubernur Sulbar dalam sambutannya di hadapan Menter Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Sabtu (7/12/2019).
“Dengan jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian 323.280 orang atau 52 persen dari total angkatan kerja Sulbar. Menteri Pertanian memberikan bantuan ke Sulbar sebesar Rp144 miliar. Terdiri dari benih jagung seluas 7.000 Ha, 69 Ton atau 69.410 Kg dari total 83.000 Ha, benih padi sebanyak 71.000 Ha, traktor roda empat sebanyak tiga unit dan traktor roda dua sebanyak 19 unit,” sambungnya.
Bantuan Menteri Pertanian yang diserahkan, pompa air 13 unit, cultivator tujuh unit dari total 26 unit, corn selter tiga power thereser sebanyak lima unit, penyerahan polis asuransi usaha ternak sapi sebanyak 1.076 ekor.
Penyerahan bantuan ayam melalui program bekerja 800 ribu ekor. Pakan ternak sebanyak 2.042 ton, obat-obatan 16.018 paket dan bantuan pembuatan kandang sebanyak 16.018 unit.