Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat Suraidah Suhardi menyikapi proses pengerukan tebing di beberapa titik jalan Trans Sulawesi yang dinilai publik mengganggu arus lalulintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan.
Politikus Partai Demokrat ini menyebut, pengguna jalan harus lebih bersabar dengan proses pengerjaan yang masih sedang berlangsung.
“Ndak bisa juga dilarang kerja malam, karena di sana tidak ada pencahayaan, yang memang harus kita bersabar dengan proses kerja yang sedang berlangsung di sana,” katanya kepada mandarnesia.com, Senin (15/11/2021).
Ia mengajak masyarakat untuk men-support pekerjaan jalan agar segera selesai. “Tidak bisa juga dibatasi kerja malam, sementara dia ditarget waktu dan sekarang juga cuaca sering hujan, dan itu juga menghambat.”
“Kalau kita bicara dampak ekonomi, semua juga terdampak, pandemi juga apa semua. Dampaknya juga terasa untuk ekspedisi, kita harus bagaimana, karena kondisi sementara pengerjaan,” jelasnya.
Menyikapi mahasiswa yang meninggal saat melintas di jalur alternatif menghindari jalan tertutup akibat longsor, Ketua DPRD Kabupaten Mamuju ini prihatin.
“Terkait ada mahasiswa yang meninggal turut berdukacita. Jalan alternatif yang di Pangasaan (lokasi kejadian korban mahasiswa kecelakaan) memang curam, jadi kita sampaikan ke Bupati Mamuju untuk diperbaiki, supaya tidak lagi memakan korban,” tutupnya.