Jakarta, Kemendikbud–Pegiat musik jalanan, Andi Malewa pada kesempatan ini menyampaikan rasa terima kasih pada Ditjen Kebudayaan yang telah melibatkan Institut Musik Jalanan dalam Kongres Kebudayaan. Ini adalah kali pertama musisi-musisi jalanan menitipkan amanah dan harapan, bahwa musisi jalanan punya ‘rumah’ tempat menginduk dan berekspresi. “Kami terharu diberikan kesempatan 12 penampil, banyak teman-teman musisi jalanan yang belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta. Kami juga menampilkan empat kelompok disabilitas,” jelas Andi pada siaran pers Kemendikbud.
Senada dengan Andi, pekerja seni Eko Supriyanto menyampaikan apresiasinya pada Kemendikbud yang terus memperjuangkan PKN. Ia meyakini PKN adalah kesempatan Indonesia untuk menunjukkan optimisme di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19. “Suatu kehormatan bagi kami, saya terharu,” kata Eko di siaran pers Kemendikbud.
“Pada PKN 2020, kami benar-benar tidak diintervensi, dan Ditjen Kebudayaan benar-benar memerdekakan kami para seniman untuk menggagas dan menggarap tradisi dengan cara baru, apalagi dengan metode virtual seperti ini, supaya ktia bisa semakin ‘mengkini’,” tambah Eko.
Didik Hadiprayitno atau yang dikenal dengan nama panggung, Didik Ninik Thowok juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud. “Ini pengalaman yang baru, bagaimana kami diberi kesempatan diskusi bersama untuk “menjahit” pertunjukkan secara virtual,” jelas Didik pada siaran pers Kemendikbud.
PKN pertama kali dilaksanakan pada 7-11 Oktober 2019 di Kawasan Istora, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Pada PKN 2019 lalu, ditampilkan 10 kompetisi, 36 sesi konferensi, 125 pertunjukan, 27 pameran, dan 10 workshop budaya yang mencatat pengunjung sekitar 250 ribu orang.
Seluruh kegiatan PKN dapat diakses melalui situs resmi Pekan Kesenian Nasional 2020 di pkn.id dan media sosial PKN (Instagram: @pekankebudayaannasional, Facebook: facebook.com/pekankebudayaannasional, dan Twitter: twitter.com/pkn_indonesia).
Sumber : Siaran pers Kemendikbud
Foto : Eko Supriyanto