Reporter : Karmila Bakri
BINUANG, mandarnesia.com-Aroma ikan cucut atau ikan banong menusuk hidung. Para ibu-ibu pesisir pantai yang tergabung dalam kelompok abon ikan gowes pantai Bajoe, di Dusun Bajoe, Desa Rea, Kecamatan Binuang, sedang asyik meracik abon ikan, Senin (10/2/2020).
Selama 12 jam bekerja, untuk memenuhi permintaan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial RI. Sebanyak tiga puluh ibu-ibu diberdayakan dengan mengolah usaha abon ikan.
“Permintaan BPNT sebanyak 4.500 bungkus, abon ikan ini akan disebar ke 9 desa, dan 1 kelurahan, khusus di Kecamatan Binuang, yaitu Desa Rea, Desa Paku, Desa Amola, Desa Kaleok, Desa Kuajang, Desa Batetangnga, Desa Mirring, Desa Mammi, Desa Tonyaman, dan Kelurahan Ammassangan,” ungkap Anjeli (26) anggota termuda di komunitas abon ikan gowes Pantai Bajoe.
Sudah setahun usaha mandiri ibu-ibu di pesisir Bajoe ini berjalan, bermodalkan patungan dari anggota, akhirnya usaha abon ikan gowes pantai Bajoe bisa eksis sampai saat ini.
“Terimah kasih kepada dinas sosial Kabupaten Polman, karena telah menerima masukan kami, lewat program BPNT, usulan tambahan pangan berupa abon ikan bisa diacc, ” ungkap Sunusi (42) selaku kepala Dusun Bajoe.
“Warga kami diuntungkan dengan adanya sinergitas dengan program BPNT, dulunya nelayan setengah mati karena harga ikan tidak stabil, sementara sejak adanya program ini, kita pasang harga stabil membeli ikan pada nelayan,” ungkap Sunusi (42).
“Adanya produksi ikan abon, nelayan tidak kewalahan lagi menjual ikannya, masyarakat pun menanam lengkuas dan serei, dan ibu-ibu tidak mesti membeli lagi di luar bahan rempah, namun langsung membeli hasil tanaman warga,” tutup Sunusi sekaligus juga pemilik Wisata Water Bike (Sepeda Laut) di Dusun Bajoe.