MAMUJU, Mandarnesia.com — Karampuang. Pulau yang hanya beberapa mil dari Kota Mamuju akan menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk pengembangan destinasi wisata favorit ke depan.
Panorama alam dan bawah laut menjadi sasasaran utama pengembangan pariwisata itu. Biota laut Karampuang yang masih terjaga, diharapkan mampu menarik wisatawan ingin diving maupun snorkeling.
Pada September 2019 nanti, festival besar akan dilaksanakan di Karampuang sebagai awal keseriusan pemerintah untuk mempromosikan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat Farid Wadji menyampaikan, lokasi Karampuang mudah diakses akan memudahkan wisatawan untuk berkunjung.
“Ini memerlukan semacam koordinasi untuk melihat Karampuang sebagai destinasi yang akan kita bangun. Tugas kita masing-masing, Karampuang sebagai milik kabupaten dia kan, melakukan studi tentang tata ruang kepariwisataan yang dibentuk berdasarkan Ripda provinsi. Kemudian diturunkan menjadi respek yang melegitimasi aspek-aspek yang berhubungan dengan kepentingan pariwisata,” kata Farid kepada mandarnesia.com di ruangannya, Kamis (31/1/2019).
“Demikian juga dengan dinas perhubungan. Bagaimana pembenahan akses antara Kasiwa dan Karampuang,” sambung Farid.
Itu dilakukan, agar dikenal luas dengan berbagai cara. Cara yang dianggap bagus dengan membuat event atau festival. Festival Karampuang di bulan September akan digelar. Dengan event tersebut masyarakat diharapkan datang ke Karampuang.
“Tapi sebelumnya ini akan dikelola oleh berbagai komponen. Isi dari festival itu bermacam-macam. Mungkin ada pra festival, misalnya ada kampung KB, kemudian daerah layak anak, kemudian perbaikan ditanggung dinas kelautan dan perikanan. Semua sektor akan bergerak untuk pariwisata Karampuang,” jelasnya.
Farid melihat, pembangunan Karampuang sebagai destinasi wisata perlu disediakan berbagai macam fasilitas buat wisatawan. Termasuk, ketersedian air bersih.
Sekeprov Sulbar Muhammad Idris DP, saat melakukan pertemuan lintas sektor pada Rabu (29/1/2019) malam di rujab, juga membicarakan pengembangan pariwisata di Sulbar tahun 2019.
Hadir saat itu, dinas pariwisata, dinas perhubungan, bapedda, kepolisian, BI, dan DKPP.
Idris menyebut, setelah 2 bulan di Sulbar, ia melihat potensi Sulbar khususnya pada sektor pariwisata sangat luar biasa.
“Begitu saya cari aksinya kok belum ada. Untunglah kita sudah punya rencana induk pengembangan pariwisata provinsi yang baru saja disahkan,” kata Idris.
“Dari situ saya berpikir kalau tidak dimulai dari diskusi lintas sektor, kita mendinamisasi sekaligus juga merancang pengembangan pariwisata Sulbar. Sehingga, saya undang. Kita membahas peran seperti apa pengembangan pariwisata di Sulawesi Barat. Rencana pembangunan pariwisata Sulawesi Barat yang berada dalam wilayah Kabupaten Mamasa sebagai pengembangan pariwisata, tapi dilihat faktanya belum bergerak justru Polman dan Majene lebih bergeliat,” sambungnya.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah tidak boleh tinggal diam. Harus ada langkah yang menunujukkan penguatan agar sampai ke sana.
Reporter: Sudirman Syarif