Reporter : Busriadi Bustamin
MALUNDA,mandarnesa.com-Isra Miraj merupakan perjalanan yang sangat maha dahsyat dan luar bisa, yang dilakukan Nabi Mahammad SAW dari Masjdil Haram ke Masjidil Aksa menuju Sidratul Muntaha.
“Yang waktunya itu tidak lama. Tidak cukup satu malam. Kalau kita pakai logika mana mungkin. Tapi Allah sendiri yang mengatakan dalam alqur’an. Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya. Sehingga apapun yang dikehendaki oleh Allah SWT, maka itu bisa terjadi,” kata Burhanuddin, Pembawa Hikmah Peringatan Isra Miraj 1441 H, dirangkaikan Dzikir dan Doa Keselematan untuk Negeri di Masjid Nurul Taufik Deking, Desa Lombong Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar Sabtu (21/3/2020) malam.
Kata Kepala KUA Malunda ini, peringatan isra miraj tersebut tidak boleh hanya memakai logika. Tapi yang dilakukan adalah keimanan kepada Allah SWT. Seperti yang dilakukan sahabat nabi Abu Bakar Assidik. Ketika Rasulullah SAW datang melakukan isra miraj, dia langsung mengumumukan kepada kaumnya.
“Saya baru saja datang dari Masjdil Haram ke Masjidil Aksa lalu ke Sidratul Muntaha. Orang-orang pada saat itu menyampaikan kepada Abu Bakar Assidik, apa yang dikatakan wahai Abu Bakar, percayakah engkau yang dikatakan itu (Nabi Muhammad)? Dari Masjidil haram ke Masjidil Aksa lalu ke Sidratul Muntaha hanya memakan waktu beberapa waktu tidak cukup satu malam, maka Abu Bakar Assidik menjawab kalau Nabi Muhammad SAW mengatakan pasti saya pecaya,” katanya.
Dalam perjalanan isra miraj Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah shalat lima kali sehari semalam.
“Perlu dipahami bahwa tidak ada shalat tanpa berwdhu. Artinya dalam melakukan shalat terlebih dahulu berwudhu. Karena Allah SWT berfiman sebelum shalat harus mapaccingo dolo (Terlebih dahulu membersihkan). Sehingga Alhamdulillah kita ini orang Islam kalau kita shalat, dikerjakan syaratnya supaya shalat kita diterima oleh Allah SWT Insya Allah kita jauh dari virus corona,” tutur Burhanuddin.
“Jadi jangan sampai, itu baru kita mau berwduhu karena sudah ada virus corona. Tapi Insya Allah di Deking ini tidak ada. Intinya di sini ketika kita betul-betul menuju pada ajaran agama maka Insya Allah segala sesuatu yang datang kita tidak inginkan, tidak akan terjadi pada diri kita semua. Tapi tetap kita perlu hati-hati,” sambungnya.
Ketua PHBI Kecamatan Malunda Salahuddin berharap, semoga apa yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus PHBI yang telah sepakat melaksanakan kegiatan isra miraj di desa kelahiran kami. Semoga apa yang telah dipaparkan pembawa hikmah tentang peringatan isra miraj 1441 H, bisa diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga dalam kehidupan kita bermasyarakat Insya Allah selamat dari semua cobaan, ujian dari Allah SWT,” tutur Salahuddin.
Selaku Pemerintah Kecamatan Malunda ia juga menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, terkait dengan mewabahnya virus corona di Indonesia, agar tetap waspada.
“Jangan terlalu panik. Kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Itu sebabnya pelaksanaan isra miraj kali ini dirangkaikan dengan dzikir dan doa bersama. Muda-mudahan dalam doa bersama kita di ijabah oleh Allah SWT, dijauhkan dari virus corona di Kabupaten Majene, Kecamatan Malunda khsusunya di Desa Lombong ini.”
Peringatan Isra Miraj Kerjasama PHBI Kecamatan malunda, Pemerintah Desa Lombong, serta Pengusurus Pembangunan Masjid Nurul Taufik Deking
Sebelum memasuki masjid, petugas dari Puskesmas Malunda melakukan pengukuran suhu dan pemberian hand sanitizer kepada masing-masing peserta.
Turut hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Kepala Desa Lombong Aminuddin, Ketua MUI Kecamatan Malunda Syarifuddin, Kepala Puskesmas Malunda Hamka, serta Ketua PHBI Desa Lombong Basaruddin.
Foto :Burhanuddin pembahwa hikmah isra miraj juga Kepala KUA Malunda/Busriadi Bustamin