Ini Dampak Covid-19 Bagi Pasar Maliaya, Malunda

Laporan : Busriadi Bustamin

MALUNDA, mandarnesia.com-Dampak Covid-19, mulai Ahad 19 April lalu, Pasar Maliaya di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, secara perdana beroperasi dua kali seminggu.

Bertambahnya hari pasar di Desa Maliaya yang sebelumnya sekali seminggu itu, dikarenakan adanya usulan dari para pedagang di Kecamatan Malunda.

Kepala Desa Maliaya Masri, mengatakan, salah satu alasan penambahan jadwal Pasar Maliaya hari Minggu atas dasar aspirasi dari masyarakat Kecamatan Malunda.

“Kemudian menyampaikan ke bapak camat. Dan saat itu pak camat memanggil saya. Kemudian anggota BPD Maliaya dengan kepala pasar menyampaikan kepada saya. Memang toh kalau itu keinginan masyarakat apa salahnya karena itu salah satu sumber penghasilan masyarakat khusunya Desa Maliaya. Jadi ketika masyarakat ingin menutup karena dampak virus corona harus melalui prosedur yang ada,” kata Masri ketika ditemui di Kantor Kecamatan Malunda, Selasa (21/4/2020).

Masri juga meluruskan pernyataannya di salah satu media online, tentang bertambahnya pasar tersebut atas perintah langsung dari Camat Malunda.

“Secara bahasa mungkin penjabarannya yang salah. Pengakuan saya bukan dasar perintah langsung dari camat, tapi itu aspirasi dari pedagang sekecamatan Malunda untuk dibuka di hari Minggu,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Camat Malunda Salahuddin mengungkapkan, dari awal pemerintah kecamatan tidak ada rencana membuka Pasar Maliaya, tapi dengan desakan para pedagang yang menghadap ke pemeintah melalui UPTD Bappenda Kecamatan Malunda.

“Yang membawa nama-nama pedagang ke kami yang mengusulkan untuk membuka pasar Maliaya seiring ditutupnya pasar Tapalang sementara,” ungkapnya.

Sehingga dari Bappenda Kecamatan berkoordinasi ke Bappeda Kabupaten Majene. Akhirnya usulan dari pedagang dipenuhi oleh Bappenda Kabupaten.

“Namun kami tetap menganjurkan pedagang yang masuk di luar wilayah Kecamatan Malunda untuk sementara waktu tidak diperbolehkan masuk demi memutus mata rantai penyebaran covid-19,” jelasnya. Namun selaku pemerintah kecamatan, ia berharap, agar pasar Maliaya tersebut tetap dibuka dua kali seminggu.

“Kalau ini bisa berlanjut ini akan semakin bagus. Karena ketika pasar berada di wilayah kita maka otomomatis perekenomian akan maju dengan sendirinya. Tapi ini tergantung para pedagang,” tandasnya.

Foto: Pasar Maliaya/Busriadi Bustamin