mandarnesia.com — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat berencana menurunkan tim untuk mengantisipasi maraknya peredaran ikan berformalin di Kabupaten Mamuju.
Melalui sambungan telepon, Kepala DKP Sulbar, Parman Parakkasi menyampaikan, rencana tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita akan turunkan tim,” kata Parman kepada mandarnesia.com, Selasa (3/4/2018).
Ia juga berencana akan membangun pabrik es di wilayah sentral perikanan untuk menjaga ketersediaan kebutuhan nelayan tetap terjaga.
“Ini kita minta ke KKP untuk difasilitasi membangun pabrik es, kerena kecenderungan pelaku menggunakan formalin, agar ikannya terlihat segar. Dan mereka kesulitan mendapatkan es,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan, kerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Karantina, memantau penjual dan penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
“Kami juga sempat temukan ikan kering berformalin,” ungkapnya.
Tindakan tersebut, lanjut Parman, sudah dilakukan pembinaan, penyadaran kepada pelaku penggunaan formalin, hal tersebut sangat berbahaya.
“Kegiatan seperti ini, agar dihentikan dan tidak terulang lagi. Kalau berulang bisa aparat yang bertindak,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, ikan berformalin bukan hanya menjadi tanggung jawab DKP.
“Saya kira bukan hanya tugas DKP, kita bahu membahu memberantas itu,” ujarnya.
Menindaklanjuti temuan BPOM beberapa pekan lalu, ia menyebut DKP tidak memiliki kewenangan menghakimi pelaku.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: Indonesia timur.co