mandarnesia.com – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar merilis perkembangan harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan Maret 2018. 57 kota menunjukkan 57 inflasi, sementara 25 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2.10 persen dengan IHK 134.42 dan terendah di Sumenep 0.01 persen. Sedangkan Mamuju menempati urutan keenam dari 25 kota yang mengalami deflasi.
“Deflasi di Mamuju pada Maret 2018 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga pada pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan deflasi 2.55 persen dan kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0.14 persen,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulbar Suntono, Senin (2/4/2018).
Sedangkan empat kelompok pengeluaran, lanjut Suntono mengalami inflasi dan satu kelompok relatif stabil adalah kesehatan.
Tidak hanya itu BPS juga memaparkan Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Maret 2018 sebesar 110.12, naik 1.81 persen dibandingkan NTP Februari 2018. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 100.08 Subsektor Holtikultura (NTP-H) 112.56, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 118.89, Subsektor Peternakan (NTP-T) 105.23 dan Subsektor Perikanan (NTN) 106.67.
Hasil tersebut mengakibatkan harga konsumen perdesaan mengakibatkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Maret 2018 sebesar 0.41 persen, yang secara umum dipicu oleh menurunnya beberapa indeks pengeluaran.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 26 provinsi di Indonesia tertinggi di Bali 0.84 persen dan terendah di Jawa Barat 0.01 persen. Sedangkan tujuh provinsi lainnya mengalamu deflasi, tertinggi di NTB 0.55 persen dan terendah di Jawa Tengah 0.04 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ke-4 dari tujuh provinsi yang mengalami deflasi perdesaan.
Reporter: Ayub Kalapadang
Foto: AKP