Hidangan “Falafel” Diklaim Bagian dari Budaya Israel

Hidangan “Falafel” Diklaim Bagian dari Budaya Israel -

Penulis: Reham Abu Ajwa
Penerjemah dan Editor: Ihsan Zainuddin

سرقة التراث عادةٌ إسرائيلية.. و الفلافل طبق عربي بإمتياز

Tel Aviv – Baru-baru ini, melalui akun Facebook-nya, Avichay Adree, Jubir Militer Israel untuk media-media Arab merilis video singkat yang menampakkan dirinya sedang duduk menyantap “Falafel.” Adree lalu dengan sangat yakin berkomentar, “Falafel dan Hums (sejenis kacang-kacangan) merupakan menu klasik dan khas milik Israel.”

Falafel adalah gorengan khas Timur tengah berbentuk bola-bola kecil yang terbuat dari gilingan kacang. Biasanya Falafel dimakan dengan menggunakan roti Arab dengan pelengkap seperti salad dan asinan.

Video tersebut sontak menjadi perdebatan di kalangan netizen Arab dan Israel. Mereka lantas mendiskusikan perihal sejarah atau asal muasal makanan tersebut. Sebagian pengguna medsos dari kalangan Yahudi, membenarkan apa yang ditulis oleh Adree itu.
Namun bagi warga pribumi Palestina, mereka jelas membantah, dan menyatakan bahwa Falafel adalah makanan khas Arab yang dari dulu sudah sangat terkenal di sejumlah negara Arab, seperti Palestina, Mesir, Yemen, Sudan dan Syria. Di Mesir, makanan ini disebut dengan “Takmiyah.” Adapun di Yemen lebih dikenal dengan istilah “El-Bajiyah.”

Dari penelusuran Reham Abu Ajwah, jurnalis Suara Palestina News Agency (SPNA) yang berpusat di Jalur Gaza Palestina, bahwa para sejarawan dan budayawan Arab dengan jelas menyatakan, bahwa asal muasal Falafel ini tidak lepas dari kebudayaan Arab itu sejak ribuan tahun lalu.

Sebagian berpendapat bahwa makanan ini sudah dikenal sejak masa Mesir kuno, namun setelah Islam berkembang di Mesir, makanan ini selanjutnya mulai dikenal di Palestina dan Suriah. Namun sebagian sejarawan lain menyakini bahwa Falafel berasal dari kebudayaan Lebanon.

Adapun klaim orang-orang Israel, kata para sejarawan itu, merupakan bentuk pencaplokan budaya. Seperti diketahui, Zionis Israel mulai secara resmi mendirikan negara Israel yang ilegal pada tahun 1948.

Tidak hanya Falafel yang diklaim sebagai bagian dari budaya Israel, namun jenis makanan Arab lain seperti Shaksouka dianggap bagian dari budaya orang-orang Yahudi – yang hingga saat ini – masih menduduki lebih dari dua pertiga tanah Palestina yang bersejarah. (*)