MAMUJU – Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang berlangsung, Rabu (19/4/2017) lalu, menurut hasil quick count pasangan Anies-Sandi unggul atas rivalnya Ahok-Djarot.
Dekan Fisip Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Tomakaka, Bongga Pasilon mengatakan, hasil Pilkada DKI Jakarta berjalan sangat demokratis. Hal tersebut disebabkan kesediaan calon peserta siap kalah maupun menang.
“Masalah Pilkada Jakarta ini sangat demokratis, ini membuktikan bahwa Pak Ahok menerima dengan kenyataan serta legowo,” kata Bongga melalui sambungan telepon, Jumat (21/4/2017).
Bahkan menurut Bongga, Ahok sudah mengundang calon melakukan pertemuan untuk koordinasi serta pembahasan terkait kelanjutan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta nantinya.
“Seandainya ada permasalahan pasti Ahok tidak menerima. Tapi, Ahok mengundang Anies ke balaikota perihal program Ahok untuk dititipkan, diserahkan dan dilanjutkan, itu artinya tidak ada masalah dan menerima kenyataan yang terjadi,” imbuhnya.
Terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Sulawesi Barat, Dr. Burhanuddin mengatakan, pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta sudah berjalan baik tanpa kendala yang berarti.
“Memang dimata masyarakat kalau Ahok kuat dan kekalahannya mengagetkan tapi itulah faktanya suara rakyat. Jadi, tidak perlu lagi diragukan apalagi Ahok juga legowo menerima kekalahan,” ungkapnya.
Lanjut Burhanuddin, hasil dari pilkada Jakarta ini, akan menjadi sebuah ukuran terhadap pelaksanaan pemilihan presiden ke depan.
“Jakarta ini bisa menjadi ukuran untuk tingkat nasional ke depannya,” tambahnya.
#AyubKalapadang#BusriadiBustamin