Peserta atau siapapun yang ingin lebih mendalami atau mengasah imajinasi, hanya memerlukan latihan yang sabar dan mungkin panjang. Untuk memahami narasi, juga strukturnya agar mampu dikengembangkan sebagai paduan keterampilan berbahasa, jalan rahasianya hanya satu: teruslah berlatih.
Dari halaman kertas atau layar smartphone peserta, secara singkat saya menemu potensi menulis anak-anak ini. Memang ada yang menulis bagai lajur memanjang, berkutat pada detonasinya, tetapi sebagian diantaranya mulai berani memilih diksi yang kaya metafora, atau simile dan personifikasi. Tiga majas yang memang harus dikusai.
Saya menekankan setiap orang memiliki pengalaman batin yang dapat dituliskan dalam bentuk puisi atau cerita pendek. Proses kreatif paling tidak hanya memerlukan sekian persen bakat sebagai pendukung, daya tahan latihanlah yang memerlukan rasa percaya diri, kerja keras juga doa.
Hal lain yang penulis sampaikan, kegiatan menulis merupakan hal berbeda dengan mengedit. Blok yang terjadi saat menulis, antara lain dipengaruhi karena seseorang juga hendak berperan sebagai editor dalam proses yang dijalaninya.
“Ini dua hal yang berbeda. Selesaikan tulisanmu lalu edit, bukan menulis sambil mengedit. Itu hanya dapat dilakukan oleh penulis yang telah di level pro…” Saya mengulang komentar ini beberapa kali.
Kami berjanji akan bertemu dalam draf karya yang akan dikirim ke saya pekan depan. Mana tahu bulan-bulan berikutnya, karya kreatif anak-anak dari SMAN 1 Tobadak Mamuju Tengah ini telah dapat dikulik sebagai bacaan menarik dalam bentuk buku.
***
Setelah melipir ke kota kabupaten untuk menikmati sajian ikan pallu mara, bersama moderator samu ini, Dedy, penulis kembali ke SMAN 1 Tobadak. Bakda Isya kami telah berada di sini. Namun tema pertemuan bersalin, bagaimana Menjadi Pramuka Garuda.
Peserta didik gugus depan yang hadiri di pertemuan jumlahnya lebih banyak. Guru pembinanya Irawati menyebut, sebagian besar yang hadir siswa yang berbeda saat agenda workshop menulis. Saya memang tidak melihat lagi sebagai besar peserta saat samuh siang-sore itu.