MAMUJU, mandarnesia.com — Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat menganalisis penyebab turunnya harga komoditas hasil pertanian di Sulbar, seperti cengkih, Tandan Buah Segar (TBS) sawit, kelapa, dan kakao.
“Memang kita sedang melakukan evaluasi harga komoditas yang cenderung mengalami penurunan harga. Ke depan harga-harga kita pantau, bukan hanya cengkih, kakao juga begitu walaupun dia mengalami sedikit kenaikan,” kata Kepala Dinas Perkebunan Sulbar Abd Waris kepada mandarnesia.com, Rabu (3/7/2019).
Dijelaskannya, petani di Sulbar cenderung menanam tanaman yang harganya naik saat itu. Ia menginginkan harga komoditas bisa dinikmati petani di Sulbar. Sehingga ada upaya untuk menanam dan meremajakan kembali.
“Komoditas cengkih tidak terlalu luas di Sulawesi Barat, memang itu di tahun 80-an, Mamuju, Mamasa dan Polewali Mandar salah satu daerah potensi komoditas cengkihnya besar. Tapi persoalannya komoditas ditentukan oleh pasar dunia,” jelasnya.
Sama dengan kakao kata Dia, sawit, cengkih, dan kelapa kalau musim panen harganya turun. “Kami Dinas Perkebunan ke depan akan menyiapkan bagaimana pembeli komoditas perkebunan kita mau di BUMD ditampung dulu, nanti harga naik baru kita jual. Berikan kami waktu untuk bekerja dulu. Ke depan teman-teman bisa memantau perkebunan.”
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Iwan Respect