Reporter : Karmila Bakri
Polewali, mandarnesia. com–Becak tua milik Saide’ (58) dan tumpukan plastik serta barang rongsokan, hasil dari usaha memulung, menjadi saksi perjuangan, melakoni tantangan kehidupan.
Jika hujan turun, rumah terendam sudah menjadi hal biasa, tidak ada yang bisa dilakukan, selain berdamai dengan keadaan.
Tinggal di Lingkungan Tanro, Kelurahan Polewali, Kecamatan Polewali, sudah dilakoni dengan segala keterbatasan, namun kegigihan semangat terus dijalankan, dengan mengayuh becak, dan memulung, sesering mungkin, malam baru tiba di rumah. Sebab tambahan penghasilan dari memulung, sangat dia harapkan.
Saat debit air semakin menaik, dan membuat kasur di kamar anaknya sampai basah, sesegera mungkin Saide’ menyuruh anaknya pergi ke rumah saudaranya.
Sepeninggalan almarhum istrinya dua tahun lalu, dan meninggalkan 5 anak sebagai buah cinta pernikahannya.
Saide’ hanya tinggal bersama 1 anaknya berusia 18 tahun, sebab yang lainnya sudah berkeluarga. Delapan tahun menetap menjadi warga Polman, dan sudah berKTP Polman.
Anak bungsunya saat ini, menjalani proses akhir penyelesaian di MA Sarampu, niat yang besar ingin berkuliah, namun faktor ekonomi menjadi kendala.
Penghasilan didapat dari mengayuh becak, dan hasil memulung, biasa di dapat Rp 500,000 perbulan, biaya anaknya sekolah dan biaya hidup sehari-hari, menjadikan Saide’ harus menerima tantangan kehidupan.
Saide’ sangat membutuhkan bantuan timbunan, agar rumahnya tidak lagi terendam. “Bagaimana tidak terendam kasian,rumahku rendah, lebih tinggi pembuangan dari pada rumah, 3 tahun yang lalu, rumah saya tidak terendam, sebab aliran selokan bagus, namun sejak berdirinya BTN, wilayah saya semakin terendam, di sini rumahku paling rendah, ” ungkap Saide’.
“Anakku pernah berprestasi rangking 2, saya sampaikan ke dia, kalau hati-hatiki’ belajar dan sopan, pasti bisaki’ kejar rangking 1” tutur Saide’ dengan raut wajah penuh semangat demi pendidikan anaknya.
“Mau kuliah kasian tapi tidak ada kemampuan,” tutur Saide’ penuh haru.
Saat bincang di beberapa tetangga Saide’, mereka membenarkan bahwa, wilayah ini terendam, sejak adanya BTN, sebab drainase juga tidak bagus, coba dibayangkan saat halaman rumah kami airnya surut, rumah pak Saide’ masih terendam, sebab rumahnya memang rendah.
Donasi sahabat, bisa dikirim ke Norek: BNI Dompet Dhuafa Sulbar
No.rek : 0997777243
Tambahkan kode unik 22, diakhir donasi sahabat, contoh 200.022 .
Konfirmasi layanan donasi, Rosmayanti Idris, Hand Phone/WA 085298061854