Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Berdamai dengan Ipmapus

Mamuju, Mandarnesia.com — Kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan pendemo yang ditahan di Polres Mamuju menjadi alasan pihak Dinas Pandidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat berdamai dengan Ipmapus.

“Yang demo itu anak-anak kita. Itu dia di mana kira-kira? Lebih penting dia bersekolah atau dia tinggal di tahanan,” kata H. Arifuddin kepada mandarnesia.com di Lapangan Upacara Rujab Gubernur Sulawesi Barat, Rabu (24/10/2018).

Saat demo beberapa hari lalu, Ipmapus yang tergabung dalam mahasiswa dan pelajar anarkis dan merusak fasilitas negara.

Sementara untuk memenuhi tuntutan Ipmapus yang menginginkan salah satu kepala sekolah dipecat, Arifuddin menyampaikan sedang dalam proses.

“Setiap masalah tidak serta merta diputuskan. Karena kita harus turun investigasi juga, dan laporannya kepala bidang SMK sudah cukup? Kalau terbukti kita akan berhenti,” jelasnya.

Sambungnya, pihaknya akan menunggu keputusan Inspektorat. “Nah, makanya peran pengawas ke depan akan diefektifkan bagaimana bisa bekerja dengan baik.”

“Saya lihat di pagu anggaran 2018 yang perjalanan pegawai tidak ada. Karena itu menjadi tulang punggung kami untuk turun. Karena apalagi di bidang SMA dan SMK kan tidak ada kepala seksi. Jadi kelembagaan kita yang masih perlu ditinjau,” tutupnya.

Reporter: Sudirman Syarif