Reporter: Sudirman Syarif
PAPUA, mandarnesia.com — Kiprah kontingen Provinsi Sulawesi Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON) sebelumnya dan PON 2021, tampaknya hampir sama. Sulbar tak bisa berbicara banyak di ajang yang digelar empat tahun sekali ini.
Sejak keikutsertaan di level tersebut, hasil perolehan medali selalu memposisikan Sulbar di garis terbawah.
Seperti PON XVII yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur Tahun 2008, kontingen Sulbar mencatatkan skor kacamata bersama kontingen Gorontalo di papan perolehan medali. Nama Sulbar mengisi barisan paling buncit tanpa raihan medali.
Hasil serupa juga di PON XVIII Riau Tahun 2012. Kontingen Provinsi Sulawesi Barat kembali tanpa raihan medali. Tahun 2016, PON XIX yang digelar di Jawa Barat, capaian kontingen Sulawesi Barat hanya mampu meraih satu medali perunggu.
Hasil serupa, tampaknya juga akan diraih Kontingen Sulbar di PON XX yang digelar tahun ini di Papua. Dari delapan cabang olahraga yang diikuti, Sulbar baru meraih satu medali perunggu dari cabang olahraga dayung, Ramlah Baharuddin berhasil finis di posisi ketiga Kategori Kayak l jarak 500 meter.
Tahun ini, Sulbar berangkat dengan bandrol Rp3 miliar lebih. Jumlah ini naik signifikan dari anggaran keikutsertaan Sulbar di PON sebelumnya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulbar, Muhammad Hamzih, yang jumlahnya hanya Rp200 juta.
Kontingen Sulbar menatap PON Papua dengan delapan cabang olahraga: dayung, catur, balap motor, muay thai, sepak takraw, dan atletik.
Peluang Sulbar untuk menambah medali di PON Papua, bisa dikatakan sangat tipis. Dua cabang olahraga yang ditargetkan dapat menyumbangkan medali, di luar dayung, adalah balap motor dan catur. Tapi itu akan menghadapi lawan-lawan berat dari provinsi lain, kata Hamzih kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/10/2021).
Adapun untuk cabang olahraga sepak takraw, harapan kontingen Sulbar untuk menambah medali pupus, tim takraw Sulbar sudah kalah dua kali dalam pertandingan.
Foto: Fb. Pemprov Sulawesi Barat