Dear Perempuan

Untuk Engkau yang Diciptakan sebagai Perempuan

Tidak mengapa banyak orang di sekelilingmu berpikir bahwa kehidupanmu pastilah berakhir di dapur. Mengurus suami dan anak adalah prioritasmu kelak.

Benar. Itulah inti kebahagiaan seorang perempuan. Mengurus suami dan anak-anaknya. Tetapi, ingatlah hal ini!

Jangan sampai karena omongan bibir-bibir itu membuatmu ciut menggapai cita setinggi langit.

Kamu punya cita-cita jadi dokter? Menteri? Duta Besar? Atau bahkan jadi Pilot? Arsitek? Presiden? Kejarlah! Tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya dan investasikan energi serta idemu untuk masa depanmu.

Jangan khawatir dengan kehidupan masa depan. Teruslah berkarya dan hiduplah dengan tujuan-tujuanmu.

Kau tahukan bahwa Allah mencintai hamba-Nya yang berilmu? Artinya, perempuan mustilah berpendidikan. Sebab nantinya dari rahim perempuanlah lahir generasi-generasi Rabbani yang sholeh dan sholehah, bertaqwa dan jenius.

Jika kamu adalah seorang idealis, visioner, energik, semoga kau temukan pasangan hidup yang mau mendukungmu dan selalu menjadi tabungan semangat untukmu berkarya. Pilihlah dia yang memahamimu dan mengerti dengan mimpi serta capaian yang ingin kau raih.

Pilihlah dia yang seiman, sevisi, semisi denganmu. Pilihlah dengan petunjuk-Nya serta pertimbangan dari orang tua dan kerabatmu.

Perempuan, memilih pasangan hidup haruslah berhati-hati. Pantaskan dia menjadi Ayah untuk anak-anakmu. Pantaskan dia menjadi sandaranmu. Pantaskan dia menggantikan posisi Ayahmu mendidikmu hingga ke Firdaus-Nya.

Terlahir sebagai perempuan adalah anugerah yang harus disyukuri. Semua keindahan dapat terwakilkan dari satu sosok perempuan. Warnai hidup dengan ilmu, amal, iman dan taqwa.

Sejatinya hidup memang sekali. Maka berbuatlah baik berkali-kali. Poles kecantikanmu dengan akhlak yang baik, inshaa Allah parasmu jauh lebih menarik.

Wallahualam bissawab.

Semoga bermanfaat untuk kita, perempuan sejati.

Salam dariku. Yang juga Perempuan.

Nabilah Haruna

Malang, 5 Juli 2019