POLEWALI-Tingginya harga garam di Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dikeluhkan bagi pelaku usaha ikan kering di Desa Tonyamang, Kecamatan Binuang.
Salah satunya Sitti Nur (55). Sitti mengaku, merasa kesulitan jika harga garam terus mengalami kenaikan. Padahal, harga sebelumnya Rp80.000 per karung.
[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””] “Kini, sudah mencapai Rp200.000 per karung,” keluh Sitti kepada mandarnesia.com di sela-sela kesibukannya mengeringkan ikan hasil tangkapan kerabatnya, Jumat (28/7/2017). [/perfectpullquote]
Sitti menyebut, berdasarkan informasi yang diperoleh dari penjual garam langganannya, kenaikan harga dipicu faktor cuaca. Jika musim hujan, petani garam akan gagal panen.
Namun, Sitti tetap punya komitmen, walaupun harga garam tetap mahal tidak akan mengurungkan niatnya untuk mengurangi takaran garam bagi ikan kering miliknya, yang telah menjadi tumpuan hidupnya selama ini.
“Kalau dikurangi bisa-bisa ikan jadi busuk dan pembeli tidak akan mau lagi membeli. Karena mereka sudah tahu dari aromanya, apakah ikan tersebut sedikit campuran garamnya atau sudah pas,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Peridagkop dan UKM Kabupaten Polman Harun Abu, ketika dikonfirmasi di kantornya terkait hal ini belum mendapatkan konfirmasi secara resmi. Lantaran, Kadis tidak masuk kantor.
#SudirmanSyarif/BusriadiBustamin