Reporter : Busriadi Bustamin
POLEWALI MANDAR,mandarnesia.com-Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bertambah 5 orang. Totalnya ada 22 kasus positif pertanggal, Rabu (13/5/2020).
“Perkembangan hari ini bertambah 5 orang. Jadi positif covid-19 sekarang 22 orang,” kata Andi Suaib Nawawi Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Polman melalui video conference.
Menurutnya, pada 10 Mei 2020 telah mengirim 18 spesimen ke Balai Laboratrorium Makassar. Spesimen swab tersebut dari klaster Suparman 2, klaster Kandemeng 11, Bumi Ayu 3, serta 2 spesimen dari klaster Magetan.
“Kemudian hasilnya adalah klaster Kandemeng ada 4 positif, kemudian klaster Magetan ada 1 positif. Alamat dari klaster yang positif ini adalah Kelurahan Darma, Madatte, kemudian dari Matakali yang dari Mageten,” jelas Andi Suaib.
Kondisi kelima pasien sama sekali tidak menimbulkan gejala sakit. Bisa beraktivitas seperti kondisi yang sehat pada umumnya.
“Inilah yang kita takutkan, karena seandainya tidak ada pemeriksaan begini mungkin mereka tidak mengetahui dalam keadaan sakit dan berpotensi menularkan kepada orang lain,” katanya.
“Sampai sekarang kelima pasien ini dalam isolasi mandiri. Tapi kami akan pertimbangkan kami lakukam isolasi jika ada persetujuan dari pihak keluarga untuk dilakukan isolasi di rumah sakit pratama atau di stadion,” jelas Andi Suaib.
Tetapi apabila sarana prasarana yang cukup isolasi mandiri di rumahnya, itu dibolehkan. Tapi, dengan ketentuan harus memang komitmen untuk melakukan isolasi mandiri.
“Jangan sampai banyak kasus diberitahu isolasi mandiri tapi tetap sering keluar rumah.”
Lanjutnya, mengenai empat belas hari masa inkubasi yang dijadikan standar karantina ternyata tidak bisa lagi dijadikan patokan. Atau referensi dasar rujukan kebijakan.
“Karena kenyataan kemarin, yang dari Magetan ini santri, pengambilan spesimennya itu hari ke enam belas. Karena pengambilan spesimen swab pertama itu hilang. Ternyata pengambilan hasil swab hari ke enam belas itu, hasilnya positif. Makanya kami sekarang tidak ingin menjadikan lagi 14 hari itu hari rujukan untuk lamanya masa karantina,” tandasnya.
Foto : ilustrasi