Cerita Aldi Hingga Juara Kaka 2017

Cerita Aldi Hingga Juara Kaka 2017 -

Oleh: Ayub Kalapadang

RAUT kegembiraan terpancar jelas di muka pemilik nama Aldi Ambu Saputra. Pasalnya, Pria kelahiran Ujung Pandang, 19 tahun silam itu baru saja terpilih sebagai juara di kontes Pemilihan Kaka dan Kandi Sulawesi Barat 2017 yang digelar di D’Maleo Hotel, Rabu malam.

Aldi adalah satu dari tiga peserta asal kabupaten Mamasa yang mencoba peruntungan di kontes bertaraf se-Sulbar itu.

Kepada mandarnesia.com, Putra dari Suriani T. Dellumaja ini mengaku sudah lebih dulu mengikuti pelaksanaan serupa di tingkat Kabupaten Mamasa. Dia terpilih untuk mengikuti kontes selanjutnya dengan skala lebih besar ke tingkat provinsi Sulbar.

Kaka Sulawesi Barat 2017, Aldi Ambu Saputra (foto: Istimewa)

“Dari awal kita juga datang ini dengan tiba-tiba. Kaka-I Kandi kan rencananya diadakan bulan sembilan. Tapi ada halangan dari panitia, akhirnya kami dapat juknis akan diadakan tanggal 18 – 20, di situ kami tidak ada persiapan,” kata Aldi mengawali cerita, Kamis sore.

“Kebetulan di juknis ini diminta usia 19 – 25 tahun. Karena kebetulan saya memenuhi, maka kami ikut,” tambah dia.

Sebagai wakil asal Mamasa kemampuan Andi harus teruji, terutama dalam hal pengetahuannya akan daerahnya yang sangat potensial dari segi wisata di Sulbar.

Selain itu, ia juga membawa misi memperkenalkan Mamasa yang memiliki tiga wisata favorit termasuk wisata budaya, alam, dan religi.

“Dengan waktu yang singkat, sebenarnya tidak berharap juara. Jadi, kami datang di sini motivasinya adalah untuk menambah pengalaman dan bisa berbicara Kabupaten Mamasa di kompetensi ini,” ujarnya.

Malam Final Pemilihan Kaka & Kandi Sulbar 2017 (Foto: Istimewa)

Dalam proses perlombaan tersebut umumnya sebagian besar peserta memiliki kemampuan yang terbilang di atas rata-rata, serta keterampilan yang cukup baik.

Tidak hanya ilmu pengetahuan semata yang dinilai dalam kesempatan kali ini. Kemampuan berbahasa Inggris juga disebut Aldi menjadi poin utamanya.

“Waktu di karantina itu enam pos. Dan, saya disuruh bahasa Inggris di tiga pos. Nah nilai tambah saya di situ,” tuturnya.

Ia pun menambahkan dengan kuasa-Nya dia telah membuktikan bahwa dengan perjuangan dan doa dari semua pihak dirinya biasa keluar sebagai pemenang.

“Bersyukur kepada Tuhan karena kita bisa dipercaya. Kedua, doa dari orang tua saya bawa ke sini. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai refresentasi dari Sulbar,” ungkap mahasiswa jurusan bisnis ini.