Mandarnesia.com – Keriuhan mewarnai pengumuman tingkat akhir penerimaan Polri tahun 2018. Saat SDM Polda Sulbar membacakan nama-nama yang dinyatakan lulus sebagai Bhayangkara muda.
Polda Sulbar berhasil menyeleksi Calon Bintara Polri sebanyak 181. Setelah supervisi dari Mabes Polri akhir ditetapkan 176 berhak untuk ikut pendidikan calon Bintara Polri pada 5 Agustus 2018 mendatang.
Tak pelak kegembiraan terpancar jelas diraut muka remaja yang rata-rata baru menginjak usia 17 hingga 21 tahun itu. Busman Alqadri salah satunya. Ia adalah satu dari 161 calon siswa yang dinyatakan lulus sebagai calon bintara Polri.
Meski tidak memiliki keluarga dari Polri tapi ia mampu menunjukkan bahwa dirinya bisa mempersembahkan yang terbaik untuk keluarganya, termasuk kegigihannya dalam meraih impiannya.
“Ini yang pertama, alhamdulillah lulus,” kata Busman didampingi orang tua tercintanya kepada mandarnesia.com, usai acara Penetapan Akhir Bintara Polri 2018 di aula lantai IV Kantor Gubernur Sulbar, Jumat (3/8/2018).
Suherman adalah orang tua yang selama ini menjadi tulang punggungnya dalam meniti kehidupan, membuat Busman tidak begitu saja berpuas diri. Semangatnya terus menguat seiring keputusannya ikut dalam seleksi Polri terbuka lebar.
Meski ia bukan dari kalangan mampu tapi dirinya tetap semangat dan selalu percaya diri menjalani tahap demi tahap proses seleksi yang selama ini diselenggarakan oleh Polda Sulbar.
Profesi ayahnya sebagai tukang bangunan menjadi salah satu motivasi kuatnya selama ini. Bahkan ia tidak pernah mengenal masuk Polisi harus memakai sejumlah uang. “Selama saya mendaftar tidak ada (pakai uang),” jelas Busman dengan pemilik tinggi 175 itu.
Sementara Kesya Mairala wanita asal Mamasa tak kuasa membendung rasa harunya ketika ia termasuk dari 15 calon siswa Polwan yang dinyatakan berhak ikut menjalani pendidikan di Sekolah Polwan di Tangerang.
“Senang terharu, ada sedihnya juga. Karena lima orang diantara kami harus berpisah setelah perjalanan seleksi kami lalui bersama. Saya senang dan juga bangga,” kata Kesya mengenang proses seleksi.
Meski tidak seperti rekan-rekan lainnya, Kesya ikut seleksi hanya sekali dilakukan. Bermodal ketekunan serta percaya diri ia mampu melewati proses seleksi dan berhasil menambah wakil Mamasa menjadi Polwan.
“Saya ingin membanggakan kedua orang tua. Karena cita-cita saya ingin menjadi Polisi wanita dari kecil,” ungkapnya.
“Jadi, teman-teman yang ingin mendaftar harus percaya diri, karena sekarang itu masuk Polisi gratis,” terang Kesya.
Reporter: Ayub Kalapadang