MAMUJU – Derasnya arus globalisasi, membuat kearifan lokal ikut tergerus oleh peradaban barat yang sangat jauh dari adat ketimuran.
Mamuju sebagai salah satu Ibukota Provinsi Sulawesi Barat, yang memiliki sejarah peradaban kerajaan di masa lalu, tak lepas dari ancaman tersebut.
Mengantisipasi hal itu, Maradika Mamuju Andi Maksum Dai berharap, kepada Pemerintah Kabupaten Mamuju tetap konsisten dalam menjaga produk kebudayaan Mamuju. Termasuk sejarah kerajaan, ungkap To Malaqbiq Maksum Dai, Rabu (31/5/2017).
“Alhamdulillah perhatian Pemerintah Kabupaten Mamuju terhadap lembaga adat ini, utamanya dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, dan melestarikan budaya sudah cukup luar biasa,” tutur Andi Maksum yang pernah duduk sebagai legislator Sulbar.
Ia juga mengatakan, banyak ide yang didengar oleh Pemerintah Kabupaten. Tapi perlu juga pemerintah memperhatikan bahwa budaya di Mamuju sudah terkikis. Perhatian perlu ditingkatkan agar setidaknya kebiasaan leluhur yang masih relevan dengan hari ini bisa dipraktekkan kembali.
“Harapan saya sejak tahun 2007 adanya peraturan daerah yang berkaitan dengan keberadaan budaya Mamuju. Pemerintah sudah luar biasa, tapi itu perlu ditingkatkan,” ringkasnya. (*)
#SudirmanSyarif-BusriadiBustamin