Laporan: Naim Irmayani
MANDARNESIA.COM, Campalagian — Kolaborasi riset para dosen Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia Makassar bersama dosen Universitas Al Asyariah Mandar melakukan riset terkait budaya di Laliko dan Palippis, Sabtu (30/12).
Delapan dosen dari ITB Nobel Indonesia Makassar yang tergabung dalam 3 kelompok riset bersama dosen Unasman melakukan sesi wawancara di Desa Laliko dan Palippis untuk bahasan siwaliparriq, sandeq, dan minyak kelapa Mandar.
“Kunjungan dilakukan untuk melengkapi riset kolaborasi ini, kerjasama yang telah dibangun sejak 1 tahun terakhir akhirnya melakukan aktivitas bersama. Tentunya menghasilkan riset bersama”, ungkap Fitriani Ketua LPPM ITB Nobel Indonesia Makassar.
Beberapa narasumber yang diambil dari UMKM pelaku usaha dan pengrajin yang terlibat langsung dalam proses kebudayaan ini tentu akan membantu mematangkan hasil riset dua kampus ini.
Judul riset yang banyak menyentuh kebudayaan maupun kepariwisataan Polewali Mandar ini mendukung aktivitas yang tengah dilakukan juga oleh dosen-dosen Unasman. Sehingga kegiatan lintas perguruan tinggi ini dapat langsung dilaksanakan dengan pembiayaan yang ditanggung oleh masing-masing kampus.
Dr. Ahmad Firman yang juga selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Sumber Daya ITB Nobel Indonesia Makassar aktif mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Budaya Mandar yang diangkat dalam riset dosennya menarik untuk digali lebih dalam.
Kajian dan riset yang membantu dalam peningkatan perekonomian masyarakat, serta penuntasan masalah tentu akan sangat membantu masyarakat sekitar. (*)