MAMUJU – Semasa bertugas di Sulbar, Brigjen Pol. Drs. Nandang, MH mengatakan, telah menanamkan nilai-nilai budaya pelayan kepada para personil Polri.
“Budaya melayani yang saya tananamkan bukan penguasa, tapi pelayan,” tutur Nandang saat berbincang dengan mandarnesia.com, usai menghadiri Malam Pengantar Tugas dan Kenal Pamit Kepala Kepolisian Daerah Sulbar di Ballroom D’Maleo Hotel, Kamis (14/9/2017).
Menurutnya, untuk melakukan perubahan harus dilaksanakan secara bertahap dan menyeluruh kepada setiap personil Polri.
“Untuk mengubah kultur dari penguasa menjadi pelayan, dari boss menjadi jongos, itu yang berat. Kecuali kalau lahirnya sudah menjadi pelayan tidak ada masalah, tapi semua orang berbeda-beda makanya itu perlu proses,” katanya.
[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]”Kalau ada (polisi) yang bicara tidak enak, berarti dia tidak menjiwai kalau dia adalah pelayan. Itu paradigma lama jadi harus pelan-pelan. Pasti bisa,” ucapnya.[/perfectpullquote]
Ia menambahkan, bahwa tidak menutup kemungkinan masih ada di luar sana personil yang belum bisa sepenuhnya menanamkan budaya pelayan.
“Mustahil nggak ada, karena masing-masing orang watak, karakter, budaya berbeda. Paling tidak semakin sedikit orang yang begitu,” ungkapnya.
“Kalau untuk tidak ada tidak mungkin karena bukan malaikat,” pungkas Kapolda Riau itu.
#AyubKalapadang