Belajar Matematika dengan Kalkulator Saintifik

oleh
oleh

Pembelajaran kontekstual tentu mengharuskan Pendidik menyajikan permasalahan kontektual bagi peserta didik. Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari tentu sebuah fakta yang tidak dapat direkayasa. Mengukur misalnya, tentu hasil pengukurannya haruslah nyata yang terkadang bukanlah sebuah nilai yang sederhana. Sebagai contoh, dalam trigonometri, peserta didik tentu hanya mengetahui nilai perbandingan sudut-sudut istimewa, sehingga ketika sudut yang terbentuk tidaklah istimewa maka kalkulator saintifklah solusi terbaiknya.

Dengan kalkulator saintifik, peserta didik dengan mudah dapat mengestimasi jumlah populasi penduduk Kabupaten Majene pada tahun 2030 misalnya, dengan menggunakan data pada “Majene dalan Angka”. Dengan mudah, artinya konsep untuk perhitungan numeric tetaplah harus dipahami oleh peserta didik, dan eksekusinya dengan kalkulator saintifk sebab jika menghitung manual akan membuthkan waktu yang relative lebih lama dan belum tentu solusi yang sesungguhnya dibutuhkan dapat diperoleh.

Eksplorasi

Hal istimewa yang ditawarkan oleh kalkulator saintifk adalah melibatkan peserta didik melakukan eksplorasi atas ide-ide matematika dan keterkaitannya.

Perhatikan gambar Lembar Investigasi berikut!

Pada gambar terlihat bahwa pertama peserta didik akan diminta untuk menyelesaikan suatu fungsi dalam bentuk tabel pada selang tertentu. Hal sederhana dan peserta didik hanya mengikuti petunjuk. Selanjutnya peserta didik akan diminta untuk mengeksplor kemampuannya dalam memahami nilai – nilai yang mungkin dari suatu fungsi. Proses berpikir dan kolaborasi tim sangat dibutuhkan. Pembelajaran menjadi sangat menarik dan efektif.

Dan tentu masih banyak lagi persoalan yang dapat mengeksplor kemampuan peserta didik.

Afirmasi

Keistimewaan lain yang ditawarkan adalah melibatkan peserta didik untuk memeriksa dugaan/konjektur dan meyakinkan diri sendiri tentang pemikiran matematika mereka. Sebuah tawaran yang sangat menarik dan menantang.

Hal yang sangat sederhan tentu memanfaatkan kalkulator untuk memeriksa apakah perhitungan yang telah dilakukan dengan tangan hasilnya benar.

Untuk hal yang lebih serius, peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan memahami berbagai konsep yang berkaitan dengan masalah tersebut, mungkin saja memiliki dugaan akan hasil atau solusi dari permasalahan tersebut, dan dapat meyakinkan pemikiran mereka sebelum menentukan hasilnya. Dan dengan fasilitas khusus (Mode Cek) yang dapat memungkinkan peserta didik untuk keterkaitan yang lebih rumit.

Bagaimana dengan tawaran di atas? Memukau bukan?  Tentu saja sangat memukau. Jadi, kalkulator merupakan satu diantara banyak alat yang dapat digunakan untuk menyajikan pembelajaran matematika yang menyenangkan selama proses pembelajaran dan hakekat proses bernalar peserta didik juga terpenuhi secara efektif dan efisien.

Yuk, simak video berikut!

Link: https://youtu.be/Y9lDTR_LyQo

Daftar Pustaka

[1] Kissane, B. & Kemp, M., The Place of Calculators in Mathematics Education in Developing Countries. (2012).

[2] Kissane, B. & Kemp, M., A model for the educational role of calculators. (2014).

[3] PPPPTK Matematika Yogyakarta, LIMAS, Edisi Nomor 35, November 2016.

[4] Kissane, B. & Kemp, M., Learning Mathematics with ES PLUS Series Scientific Calculator. (2017).

Penulis

Muliah H, lahir di Majene pada 16 Februari 1977. Puteri ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak H. Hamarong Lese (Alm) dan Ibu Hj. Adinah Ma’darai. Penulis yang biasa dipanggil Muly mulai mengenal dunia bermain pendidikan formal di Raudhatul Athfal Perwanida Majene. Kemudian mengenyam pendidikan dasar di SD Inpres No. 24 Saleppa Majene dan SMP Negeri 2 Majene.

Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat atas di SMA Negeri 1 Majene pada tahun 1995, penulis melanjutkan kuliah di Program Studi Sarjana Pendidikan Matematika FMIPA Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ujung Pandang dan lulus pada saat almamater telah berubah nama menjadi Universitas Negeri Makassar.

Alhamdulillah, pada tahun 2013, penulis diterima di Program Studi Magister Matematika Institut Teknologi Bandung. Awal tahun 2017 menerima panggilan ToT Pembelajaran yang bermakna dan Menyenangkan dengan Memanfaatkan Kalkulator dari P4TK Matematika Yogyakarta selama 8 hari dan berhasil menjadi Master Casio.