Perintah Tuhan dan larangannya, ketika dijalankan perintah dan di langgar larangannya itu punya dampak terhadap eksistensi manusia dihadapan Tuhan. Memang setan sangat licik dalam menggoda Adam, Tuhan sudah memberikan kebebasan untuk menikmati berbagai kenikmatan yang ada di surga, tetapi Adam masih sangat tertarik untuk mendekati pohon larangan tersebut, padahal larangannya hanya pohon yang satu itu, sementara perintahnya untuk menikmati kenikmatan di surga sangat banyak. Cerita Adam dan surga yang ditempatinya ini adalah skenario Tuhan, untuk memberikan pembekalan kepada Adam dan istrinya sebelum diterjunkan ke bumi. Bahwa kehidupan di bumi yang akan ditempati Adam sesudah diturunkan dari surga, tidak akan terlepas dari pengalaman sewaktu Adam dan di surga.
Bekal yang didapatkan oleh Adam dari surga, itulah yang mesti diterapkannya di muka bumi. Dengan menjalankan perintah Tuhan yang diturunkan lewat ajaran agama, manusia akan selamat menjalani kehidupan dunia ini. Dibalik perintah dan larangan Tuhan terkandung makna yang sangat dalam, jika manusia menyadari dan sabar menjalaninya. Tidak ada yang berat di balik perintah Tuhan, semuanya sudah terkondisikan dengan kemampuan manusia. Sebab agama yang diturunkan oleh Tuhan itu adalah merupakan fitrah yang sangat sejalan dengan diri kemanusiaan.
Agama adalah fitrah Tuhan yang diturunkan untuk manusia. Fitrah ini biasa juga disebut sebagai fitrah munazzalah atau fitrah yang turun dari Tuhan. Dalam diri manusia ada juga fitrah dalam diri manusia yaitu fitrah majbulah, kedua fitrah ini saling mendukung karena keduanya berasal dari Tuhan yang satu. Sepanjang manusia memanfaatkan kedua fasilitas ini, manusia akan berada di jalur koridor yang benar dalam menterjemahkan perintah-perintah dan larangan-larangan Tuhan.
Sekalipun kedua fasilitas Tuhan ini, ada pada manusia, namun kadang manusia tidak memaksimalkan fitrah dari Tuhan maupun fitrah dalam dirinya, sehingga manusia mengalami disorientasi hidup, hidupnya mengalami ketidaktenangan. Banyak contoh-contoh dalam sejarah kemanusiaan, manusia-manusia yang tidak patuh pada aturan-aturan norma keagamaan di lawan sehingga mereka mengalami kebangkrutan spritual di akhir hidupnya. Bagaimanapun hebatnya Fir’aun, seorang raja Mesir yang sangat besar pengaruhnya, bahkan menganggap dirinya sebagai tuhan, sebagai simbol absolutisme kemanusiaan di Mesir pada waktu itu, Yang akhirnya tumbang di tangan Musa sebagai simbol pejuang kemanusiaan yang diutus Tuhan untuk masyarakat Mesir.
(Bumi Pambusuang,21 September 2023)