Area RS Pratama Malunda Sebaiknya Ditinjau

Area RS Pratama Malunda Sebaiknya Ditinjau -
Inilah Rencana Pembangunan RS Rujukan Pratama di Kecamatan Malunda, yang mendapat penolakan warga. Foto Busriadi

MAJENE-Rencana Pembangunan Rumah Sakit (RS) Rujukan Pratama dengan luas 2 hektar di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, mendapat penolakan dari warga setempat. Warga menilai, letak pembangunan RS yang berbatasan Desa Lombong dan Kelurahan Malunda itu daerah rawan banjir.

Muh. Jabir, salah satu warga Desa Lombong menegaskan, tidak sependapat rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene membangun RS Pratama, jika penempatannya rawan banjir.

“Kami tidak cocok kalau di sini (Dekat sungai deking, red). Karena dulu tahun 1957 sampai 1964 di sini tengah-tegah sungai deking. Jadi bisa dipastikan kalau meluap sungai deking pasti rumah sakit akan terkena dampak banjir,” tegas Jabir di kediamannya, Ahad (12/3).

Menurut salah satu tokoh masyarakat ini, letak pembangunan RS harusnya di lokasi yang tidak rawan dilanda banjir, misalnya daerah perbukitan atau daerah pegunungan.

“Bagusnya sisi kiri ketika masuk di Mosso karena daerah pegunungan. Atau di daerah Banua jalanan tembus ke Pettabeang, itu lebih bagus, karena daerah pegunungan semua. Jangan di tempat yang rawan banjir. Harusnya tokoh masyarakat di Malunda juga bertindak untuk menolak, jangan hanya diam,” tegasnya lagi.

Hal senada juga dikatakan Udin. Menurutnya, berbicara masalah pembangunan RS harusnya di daerah perbukitan atau pegunungan.

“Memang sudah pernah disurvei lokasinya saya dengar, tapi bagusnya kalau daerah yang jauh dari banjir, supaya nanti pasien bisa nyaman dirawat,” harap Udin.

Sementara itu, Camat Malunda Dr. Ahmad S mengaku, beberapa bulan lalu pihak Pemkab Majene sudah meninjau lokasi rencana pembangunan RS Rujukan tersebut. Letak lokasinya di Kelurahan Malunda pinggir sungai deking.

“Persoalannya itu lokasi yang kita siapkan 2 hektar. Memang beberapa bulan lalu Kabag Pemerintahan (Majene, red) baru ditinjau. Menurut  beliau lokasinya bagus. Tapi inikan belum positif di situ. Kalau toh ada tempat-tempat lain memungkinkan bisa (Dipindah, red). Inikan sekarang hanya baru cari-cari dimana lahan yang cocok,” ujar Ahmad yang dihubungi melalui sambungan telepon.

#BusriadiBustamin#SudirmanSyarif

[contact-form][contact-field label=’Nama’ type=’name’ required=’1’/][contact-field label=’Email’ type=’email’ required=’1’/][contact-field label=’Comment’ type=’textarea’ required=’1’/][/contact-form]