Aliansi Pemuda Geruduk SPBU Malunda

Reporter: Sudirman Syarif

MALUNDA, mandarnesia.com — Puluhan pemuda, mahasiswa, dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi pemuda Malunda-Ulumanda menggelar demo di depan SPBU Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar.

Mereka menuntut pihak pengelola SPBU menyediakan bahan bakar bersubsidi jenis solar dan premium yang tiga tahun terakhir tidak tersedia di SPBU Malunda.

Demo yang berlangsung sekitar empat jam itu dikawal kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Gagal bertemu dengan pengelola SPBU, massa kemudian membubarkan diri dan mengancam akan kembali turun dengan jumlah yang lebih banyak. Termasuk akan menutup SPBU tersebut.

Sebelum meninggalkan lokasi, spanduk berisi kalimat kekecewan warga dan bubuhan tanda tangan sebagai bentuk perlawanan terhadapan pengelola SPBU yang dianggap sewenang-wenang. Kemudian dipasang di area SPBU.

Koordinator aksi Rusman Syam mengatakan, demo tersebut merupakan tindak lanjut dari apa yang selama ini menjadi tuntutan masyarakat Malunda-Ulumanda. Masyarakat kesulitan melaut, menggarap sawah, memenuhi kebutahan sehari-hari, akibat SPBU tak menyediakan bahan bakar bersubsidi.

“Tentunya ini sangat merugikan banyak kalangan, mulai dari petani, nelayan dan pelaku-pelaku usaha kecil. Jika memang ini bisa didatangkan, mengapa ini tidak kita lakukan bersama-sama,” katanya, Selasa (1/9/2020).

Aktivis pergerakan ini mengaku sangat kecewa kepada pihak pengelolah SPBU yang tidak menemuinya. “Kenapa tidak menemui kami, jelaskan apa sebenarnya yang terjadi? Memberikan argumen yang meyakinkan kami. Kami akan mendesak pemerintah agar segera mencabut izin SPBU ini.”

Sementara salah seorang karyawan SPBU Malunda yang tidak ingin disebutkan identitasnya menyampaikan bahwa pimpinannya sedang berada di luar daerah. Hingga berita ini diturunkan mandarnesia.com masih terus mencoba menghubungi pemilik SPBU Malunda.

Salah seorang pedemo, Jumaali menyampaikan, Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah membuat aturan penjatahan atau kuota penyaluran BBM jenis premium dan solar subsidi untuk setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Hal ini sebagai upaya menghindari kelangkaan pada kedua jenis BBM tersebut. “Ini artinya pihak SPBU tidak punya alasan untuk tidak meyediakan bahan bakar yang diperuntukan bagi masyarakat miskin,” tegasnya.