Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Anggota DPD Dapil Sulbar periode 2019-2024 Ajbar Abdul Kadir tak setuju jika dikatakan anggota DPR-DPD periode sebelumnya tidak bekerja maksimal untuk Sulawesi Barat.
“Bagi saya bukan tidak bekerja, tetapi mungkin koordinasi yang tidak ada. Saya percaya benar, semua teman-teman DPR-DPD terdahulu bekerja dengan maksimal,” kata Ajbar kepada mandarnesia.com, Selasa (29/10/2019).
Baca:https://mandarnesia.com/2019/10/bahas-rpjmd-abm-kritik-anggota-dpr-dpd-periode-sebelumnya/
Baca:https://mandarnesia.com/2019/10/afzal-gubernur-sulbar-tak-paham-mekanisme-anggaran-di-pusat/
Yang jadi masalah selama ini kata dia, problem terbesar di daerah adalah koordinasi yang amat begitu susah. Sebab itu, sama-sama berkolaborasi secara serius tinggalkan seluruh kepentingan.
“Tinggalkan baju-baju kita, baju kita hanya satu Sulawesi Barat. Kalau itu yang kita maksimalkan, saya yakin semua akan berkontribusi untuk Sulbar,” jelasnya.
Koordinasinya yang boleh jadi tidak matching dengan Pemerintah Provinsi, sehingga sambung dia ada yang menganggap tidak bekerja. “Karena bekerjanya sendirian, karena tidak pernah terakomodir dalam rapat-rapat koordinasi.”
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Madar (ABM) mengkritik keras anggota DPR-DPD Dapil Sulbar periode 2014-2019. Dia mengatakan, selama ini wakil Sulbar di Senayang tidak bekerja.
“Kalau dulu, anggota DPRD dulu hanya satu yang berfungsi. Ibu Andi Ruskati saja, yang lainnya jalan di tempat. Begitu juga anggota DPD kita, kalau dulu yang saya kenal hanya Pak Iskandar Muda yang jalan. Yang lain aduh, jalan juga, tapi jalan-jalan mau,” kata ABM dalam musrenbang RPJMD.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/10/asri-hampir-3-tahun-abm-memimpin-pemerintah-lebih-banyak-seremoni/