1000 Kilometer Bersama Prof. Zudan, Pj. Gubernur Sulsel

Sarapan selesai, kami langsung meminta izin kepada Satpol PP, penjaga gerbang untuk memarkir Avanza Silver di tempat parkir area rujab tersebut. Kami diarahkan di ruang transit, untuk menunggu Prof. Zudan melayani para tamu yang datang sowan pagi itu dan juga beliau menghadiri agenda lain di The Rinra Hotel di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Hari itu juga rupanya Prof. Zudan akan berkunjung ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar di Jalan Lanto Dg, Pasewang. Kami berada di mobil Mitsubshi Pajero dengan ajudan, menuju rumah sakit Dadi dengan kawalan Patwal, sekitar pukul 11.40 kami tiba di RSKD.

Selama ini sudah dua kali naik mobil bersama rombongan dengan kawalan Patwal yang tingkat laju mobilnya di atas normal. Yang pertama waktu terlibat sebagai penyelenggara pemilu di KPU Polewali Mandar dengan tugas membawa dan mengawal hasil rekapitulasi Pemilu 2009 ke KPU Provinsi Sulbar dan yang kedua kegiatan mengikuti rombongan Prof. Zudan dalam kota Makassar ini.

Tiba di RSKD, Prof. Zudan mengunjungi ruangan Kasih Sayang 9 sebagai tempat rawat inap pasien, dia bertemu dua pasien, mengobrol dan menanyakan kabarnya. Sekilas saya mendengar riuh berbisik dari warga di rumah sakit itu menyampaikan ke warga lain bahwa yang datang itu adalah penjabat gubernur baru.

Prof Zudan bersama Ny. Ninuk Triyanti Zudan saat berkunjung ke RSKD Makassar. (Foto: Wahyudi)

Saat keluar dari rumah sakit, Prof. Zudan bersama Ibu Ninuk Triyanti Zudan dicegat salah seorang pasien di kursi roda meminta berfoto dengannya. Prof. Zudan menyambutnya dengan hangat, dengan tangan terbuka melayani sesi foto bersama warganya.

Lepas dari rumah sakit, rombongan kemudian bertolak menuju Bandara International Hasanuddin Makassar melalui tol. Iring-iringan kendaraan di jalan tol dengan tekanan gas sampai 135km, saya melihat di layar speedometer mobil.

Tiba di bandara kami diarahkan menuju ruang khusus bandara milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Pukul 13.36 kami sudah berada di atas pesawat Batik Air dengan Flight ID 6788 terminal A dengan tujuan UPG-MJU. 13.40 pesawat kemudian bergerak menuju landasan pacu.

Pukul 15.06 roda pesawat menyentuh landasan Bandara Tampa Padang Mamuju. Penerbangan Makassar-Mamuju bagi saya adalah momentum pertama kali sejak Sulawesi Barat sudah bisa ditempuh dengan jalur udara.

Tiba di Bandara Tampa Padang, Ny. Ninuk Triyanti Zudan diserbu ibu-ibu dari Pemprov Sulbar, dia disambut bak orang yang sudah pergi sangat lama, padahal baru beberapa hari meninggalkan Mamuju menuju Makassar.

Saat di Bandara Tampa Padang Mamuju (Foto: Adi Arwan Alimin)

Perpindahan Ibu Ninuk ke Provinsi Sulawesi Selatan masih menyisakan sedih mendalam bagi ibu-ibu utamanya yang tergabung dalam kelompok PKK Provinsi Sulbar.

Kedatangan Prof. Zudan juga disambut oleh Dr. Zain, Pj. Bupati Mamasa di bandara Tampa Padang Mamuju, rupanya dia sedang berada di ibu kota Sulbar juga. Begitu pula dengan Pj. Gubernur Sulbar Dr. Bahtiar yang baru saja tiba di bandara yang hari itu juga akan bertolak menuju Makassar.

Iring-iringan mobil plat merah asal Sulawesi Selatan meninggalkan Bandara Tampa Padang menuju Hotel Maleo untuk persiapan berganti pakaian dan sekaligus buat nginap.