Reporter: Sudirman Syarif
PEKAN ketiga di awal tahun 2020, Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahid dan Wakilnya Irwan SP Pababari berkunjung ke Kecamatan Tappalang, Mamuju. Kecamatan yang menjadi pembatas wilayah selatan yang dipimpinnya hampir satu periode.
Di Bumi Tambulubassi ratusan orang telah berdiri berjejer menunggu kedatangannya. Sesekali masyarakat berteduh lalu kembali dalam naungan langit mendung yang menggantung, lalu tiba-tiba terik.
Turun dari kendaraannya, besama Sekda Mamuju H. Suaib, Habsi dan Irwan lalu menyampukan tatapannya ke berbagai arah di banyak kerumunan orang yang menimpali kedatangannya “Lanjutkan pembangunan.”
Kunjungan di Tappalang menjadi harapan banyak masyarakat. Orang tua di Tapalang tentu masih mengingat bagaimana masa remaja pemimpin beda generasi ini.
Di kerumunan orang, Hamira warga Dusun Dayanginna, tampak mengamati setiap langkah Habsi-Irwan yang terus saja diikuti banyak orang, kemana kakinya melangkah.
Perempuan 45 tahun ini mengaku
belum pernah berinteraksi langsung dengan Bupati Mamuju. “Tapi kalo ketemu seringji, baik orangnya, ramah, bagus agamanya.”
“Belum pernah dengar sendiri orang yang tidak suka sama pak Habsi, mungkin adaji, tapi lebih banyak yang suka. Berarti dia orang baik,” ceritanya kepada orang yang tak ia kenal, salah satu pegawai Pemkab Mamuju yang ikut dalam rombongan, Jumat (17/1/2020).
Seperti anak yang dirindukan kelahirannya, Hamira lalu menyebut “Habsi dirindukan di Tapalang, karena orang lahir di sini (Tapalang).” Wajahnya mengerut dan ingin menitikan air mata saat bertutur.
Di Tapalang menjadi satu dari rangkaian program Pemkab Mamuju Sehari Menyapa Masyarakat (Sahabat Rakyat) di 11 kecamatan, 88 desa dan 13 kelurahan. Semangatnya mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Rusli (45) warga Dusun Galung, Tappalang bercerita serupa. “Hampir semua warga Tappalang sangat mencintai sosok Habsi Wahid yang dinilainya sangat sederhana dan ramah kepada masyarakat.
Ia dengan nada tanpa beban mengatakan, dirinya sebagai petani telah banyak menerima bantuan dari pemerintah melalui tangan Habsi Wahid.