Netizen : Rizal Mustari, Inisiator (WPK)
Wonomulyo, mandarnesia.com-Kebakaran yang terjadi minggu lalu di Kecamatan Wonomulyo menyisakan satu korban jiwa. Tragedi mengudang banyak polemik yang diantaranya jarak lokasi kebakaran dan tempat mobil damkar sangat dekat. Juga usia mobil pemadam kebakaran rupanya sudah memasuki angka 20 tahunan.
Tragedi tersebut rupanya mengusik sekelompok pemuda di Wonomulyo yang saat kejadian Gempa Sulteng 2018 berinisiatif membentuk posko bantuan untuk Sulteng. Antusias masyarakat dalam memberikan bantuannya sangat luarbiasa, sehingga bisa mengirim bantuan logistik hingga 18 mobil truk waktu itu.
Wonomulyo Peduli Kemanusiaan merespon kejadian tersebut dengan membukan ruang dialog dialog Akhir Tahun di Warkop Fajar Tani, menghadirkan Perwakilan anggota DPRD Polman, H. syarifuddin, Gusrenaldi dan Anggota DPD RI Ajbar, serta beberapa tokoh pemuda dan masyarakat Wonomulyo.
“Kegiatan ini mengangkat tema ‘merawat Kepedulian’ kondisi Wonomulyo setahun terakhir kembali menjadi sorotan masyarakat karena semrawutnya penataan kota. sampah yang berserakan, tidak tertatanya parkiran kendaraan, serta tidak tersedianya mobil pemadam kebakaran, hal ini dianggap masyarakat jika pemerintah tidak pernah serius memberi perhatian pada kecamatan ini. Padahal Wonomulyo sebagai kota niaga dan pemberi pajak tertinggi ke Kabupaten Polewali Mandar seharusnya hal kecil seperti kontainer sampah dan mobil pemadam bisa dihadirkan” Ungkap Herman Kadir yang bersama Rizal Mustari menginisiasi pembentukan Wonomulyo Peduli Kemanusiaan (WPK)
Diskusi yang panjang akhirnya mengerucut pada pembuatan legalitas lembaga Wonomulyo Peduli Kemanusiaan (WPK) dan Launching donasi pengadaan Mobil pemadam kebakaran.
Anggota DPD RI, Ajbar yang juga turut hadir sebagai pembicara dalam diskusi akhir tahun tersebut mengapresiasi inisiatif para pemuda Wonomulyo. Menurutnya kekuatan ini merupakan Civil Society.
“Wonomulyo peduli ini sudah seharusnya dilembagakan, agar ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat yang punya empati terhadap sesama, membantu masyarakat yang lagi susah dan cepat tanggap terhadap setiap musibah yang menimpa masyarakat. inisiatif pemuda untuk membuka donasi pengadaan mobil damkar adalah langkah yang kongkrit. Ini perlu disupport mengingat mobil pemadam kebakaran di Wonomulyo sering rusak karena memang usianya yang sudah puluhan tahun” Ungkap Ajbar, senator Dapil Sulbar sekaligus sebagai salah satu penduduk yang bermukim di Wonomulyo.
Hal senada disampaikan Anggota DPRD Polman H. Syarifuddin dan Gusrinaldi, ia menganggap mobil pemadam ini memang sangat dibutuhkan, dan sementara diperjuangkan di DPRD Polewali Mandar.
“Mobil pemadam ini sedang kami usahakan, semoga bisa cepat terealisasi” Ungkapnya tokoh Masyarakat yang lebih akrab disapa Uwa’ Goncing.
Musibah kebakaran mengundang keresahan bagi pemuda sehingga berinisiatif membuka donasi pengadaan mobil Damkar yang dimulai pertanggal 26 desember 2019, donasi yang diberikan sesuai kemampuan masyarakat, tidak ada standar minimalnya.
“Hasil donasi yang terkumpul pada malam dialog ini dilaksanakan dari peserta dialog sejumlah 3,2 juta. Semoga kehadiran Wonomulyo Peduli Kemanusiaan bisa menjadi spirit baru bagi masyarakat dan bisa memberi solusi dari banyaknya problem di Kecamatan Woonomulyo.