MAMUJU, Mandarnesia.com — Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahid dan Wakil Bupati Mamuju tidak menampik dinamika perang media sosial, memang sedang menjadi trend, utaman isu-isu politik.
Namun Ketua DPD Partai Nasdem Sulbar yang dipastikan akan menjadi salah satu figur kuat dalam perhelatan pesta demokrasi Pilkada Mamuju 2020 ini menganggap hal itu lumrah.
“Karena medsos salah satu wahana paling mudah dan murah untuk mengeksplorasi suasana hati tiap penggunanya, terlebih kodrat manusia yang diciptakan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dengan sesama,” katanya dalam obrolan bersama awak media, Jumat (10/1/2020).
Ia tetap mengajak semua element masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan fasilitas komunikasi sosial modern tersebut, bahkan secara khusus untuk kepentingan politik, pria berzodiak taurus ini mengingatkan agar semua elemen termasuk instrumen politik dapat membawa demokrasi yang santun dan saling menghargai serta berfikir lebih konstruktif.
Karena menurutnya, siapapun figurnya tentu sama-sama berorientasi terhadap kepentingan masyarakat luas.
“Yang paling bagus itu kita saling mendukung dalam artian menyatukan visi bagaimana membawa Mamuju menjadi semakin baik, dan memikirkan masyarakat mau diapakan supaya lebih sejahtera.”
Ketua Asosiasi Media Ciber Indonesia (AMSI) Sulbar Anhar menyebutkan data pengguna internet di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua per 2019. Data perkembangan pengguna internet hanya 10 persen, dan spesifik di Mamuju 74 persen efektif digunakan oleh masyarakat perkotaan. Sedangkan yang berada di desa data penggunanya hanya 25 persen,
“Penggunaan media sosial untuk kepentingan politik tidak akan berpengaruh besar terhadap tingkat keterpilihan, namun lebih dipengaruhi bagaimana selanjutnya para kandidat dapat bersentuhan langsung dengan audiens untuk meyakinkan mereka terhadap apa yang ditawarkan,” katanya. (ADV).