Viral, Warga Polman Tewas Diamuk Massa di Nabire, Polisi Tak Berdaya

Reporter: Sudirman Syarif

MUMUJU, mandarnesia.com — Video penganiayaan yang dilakukan sekelompok masyarakat di Pintu Angin Dogiyai, Kabupaten Nabire, Papua terhadap Yus Yunus (26) warga Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat beredar luas di media sosial.

Yus terlibat kecelakaan saat mengemudikan truk berwarna kuning, menjadi bulan-bulanan masyarakat sekitar. Video berdurasi dua menit tujuh detik yang diunggah pengguna facebook legenda putra langit, YY meminta bantuan kepada polisi yang membawa senjata lengkap. Korban sempat dilidungi dari amukan massa yang membawa kayu dan batu, namu jumlah massa yang lebih banyak membuat aparat tak bisa berbuat banyak.

Kapolres Nabire, AKBP Sonny Nugroho menyampaikan berawal dari kecelakaan lalu lintas sekitar pukul 11.30 Wit, Ahad (25/2). Sesuai informasi yang ia terima dari Kasat Lantas AKP Hendra Krisnawan, Yus mengemudikan truk dan Damianus Mote (37) mengendara sepeda motor roda dua meninggal dalam kejadia tersebut.

Bermula dari sepeda motor Yamaha dengan nomor polisi PA 5164 KA yang dikendarai DM melaju dari arah Moanemani menuju arah Paniai. Setibanya di dekat Pintu Angin Dogiyai, pengendara sepeda motor menabrak seekor babi sehingga terjatuh dan terlempar sekitar 15 meter ke sebelah jalan. Sehingga masuk ke bawah mobil truk yang dikemudikan Yus dari arah berlawanan.

“Namun karena pengemudi truk tidak dapat menghentikan laju kendaraannya sehingga korban terlindas ban belakang yang mengakibatkan korban DM meninggal dunia. Pada saat kejadian, masyarakat sekitar yang melihat langsung melakukan penganiayaan terhadap pengemudi Yus hingga meninggal dunia,” tuturnya seperti dikutip mandarnesia.com tribratanewspolresnabire.com, Rabu (26/2/2020).

Kemudian piket Jaga Polsek Kamu bersama Anggota Pos Brimob yang dipimpin Wakapolsek Kamu Ipda Abdul Rahman yang menerima laporan mendatangi TKP dan langsung menenangkan massa. Selanjutnya personil mengevakuasi kedua korban ke Puskesmas Moenamani.

“Langkah-langkah yang diambil oleh pihak Kepolisian, menerima laporan, mendatangi TKP, olah TKP mengevakuasi korban ke Puskesmas, menenangkan massa, melakukan pendekatan terhadap para tokoh dan keluarga korban, melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ujar sambungya.

Kapolres Nabire menyayangkan aksi main hakim sendiri oleh masyarakat. Dijelaskannya tindakan main hakim sendiri tidak dibenarkan di negara hukum. Seharusnya pelaku dibawa ke Kantor Kepolisian terdekat untuk dilakukan langkah-langkah oleh personil di lapangan.

Yus meninggal akibat luka berat di bagian kepala setelah dihatam kayu dan batu. Mayatnya tergeletak bersama babi. Mobil yang dikemudikan korban juga dibakar massa.

Foto: Facebook